jpnn.com - SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran diragukan berani menertibkan dan membenahi perkebunan besar kelapa sawit di daerah pimpinannya. Hal itu diungkapkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalteng.
”(Gubernur) tidak punya kompetensi untuk menyelesaikan (masalah) di sektor kehutanan. Latar belakangnya adalah orang perkebunan (sebagai pengusaha). Kami belum ada gambaran apa pun bagaimana gubernur baru menyelesaikan konflik dan persoalan di sektor kehutanan,” kata Direktur Eksekutif Walhi Kalteng Arie Rompas pada Radar Sampit, Selasa (7/6).
BACA JUGA: Kasihan, Warga Hirup Bau Sampah Setiap Hari
Walhi menilai, mantan suami Ussy Sulistiawaty itu akan kesulitan menyelesaikan konflik berkaitan dengan perkebunan. ”Conflict of interest sangat kuat dan ini berkaitan dengan banyak pihak,” ujarnya.
Selain itu, Arie juga menyoroti tim audit operasional perkebunan dan pertambangan di Kotim yang dibentuk pemkab. Tim itu seolah-olah mengulang kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya untuk memperoleh data pelanggaran operasional di lapangan.
BACA JUGA: Honorer yang Tak Digaji 5 Bulan Itu Ternyata Dipicu Surat Tilang
Seharusnya, kata Arie, hal itu tidak perlu dilakukan mengingat data pelanggaran tersebut sudah dikantongi pemerintah daerah.
”Yang harus dilakukan saat ini adalah penegakan hukum, karena data sudah ada. Justru tim ini bisa jadi ruang bagi pemerintah untuk negosiasi dengan perusahaan,” tutur Arie. (ang/ign/jos/jpnn)
BACA JUGA: Dosen Ini Nggak Layak Jadi Panutan, Malu-maluin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Miris! Honorer Ini Lima Bulan Tak Digaji, Malah Dicerai Istri
Redaktur : Tim Redaksi