Eksekutor Solo Berencana Kacaukan Pesta Agustusan

Senin, 03 September 2012 – 15:35 WIB
JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar, menegaskan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap terduga teroris Solo, Bayu (16) yang ditangkap hidup-hidup dalam penyergapan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8).

Boy membeberkan hasil pemeriksaan sementara, Bayu terlibat dalam proses perencanaan kegiatan teror. "Jadi ada upaya penentuan itu tanggal 17 (Agustus 2012) dikaitkan bersamaan dengan Hari Proklamasi," katanya, sebelum rapat kerja dengan Kapolri dan Komisi III DPR, Senin (3/9), di gedung parlemen, Jakarta.

Dia mengatakan, pemilihan itu memang direncanakan. Bahkan, tegas dia, Bayu juga diminta tolong untuk menukarkan pelat-pelat nomor kendaraan yang mau dipakai. "Bayu juga diikutkan di dalam aksi di tiga lokasi itu. Hanya di lokasinya itu mereka berganti pasangan," kata Boy.

Tetapi, lanjut dia, dalam eksekutor utamanya tergambar dari pemeriksaan Bayu adalah sepasang dengan Farhan. "Namun pasangannya memang berganti-ganti. Karena, setiap melakukan aksinya itu ada yang bertindak sebagai eksekutor ada yang melakukan pengamatan dan membantu memback up," ujarnya.
Boy menerangkan, Polri berharap dari keterangan Bayu, ada hal-hal yang lebih bagus lagi untuk dikembangkan.

Terkait apakah jaringan teroris baru atau lama, Boy menyatakan, belum melihat keterlibatan para terduga ini dari aksi atau peristiwa teror-teror sebelumnya. "Kalau  dilihat dari jaringannya adalah baru dari pengungkapan peristiwa ini. Kita belum melihat keterlibatan mereka dari peristiwa sebelumnya. Tapi, diantara mereka memang memiliki keterkaitan emosional yang cukup erat dengan jaringan yang sebelumnya," beber Boy.

"Boleh dibilang ini adalah beberapa afiliasi kelompok dari Hisbatullah dan beberapa kelompok yang selama ini sudah terungkap juga. Jadi, mereka ada gabungan-gabunganlah di antara mereka itu," tambah dia.

Sebetulnya, lanjut Boy, kelompok Bayu ini ada namanya juga dan inilah yang akan dicari polisi lebih jauh. "Kemudian, mereka ini memang ada hubungan yang sebelumnya. Dengan kelompok Sigit Tardowi yang pernah dilakukan penangkapan dan terjadi tembak menembak setahun yang lalu," ungkapnya.

Kemudian, lanjut dia, juga kelompok Abu Umar yang ditangkap terkait pemasok senjata kepada kelompok teror di Klaten. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Afriyani Banding, Keluarga Korban Siapkan Jalur Perdata

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler