jpnn.com - JAKARTA - Organisasi keagamaan Islam, Nahdlatul Ulama (NU) mendapat pujian dari ulama dunia Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Syaikh Abdullah bin Bayyah.
NU dianggap memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, keagamaan, kenegaraan, dan kemanusiaan.
BACA JUGA: Banyak Tokoh NU di Tim Prabowo-Gibran, Relanu-08 Yakin Program Keumatan Terealisasi
Pujian tersebut disampaikan oleh Syaikh Abdullah bin Bayyah dalam majelis pertemuan khusus bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di ruang rektorat Mohammed Bin Zayed University for Humanities (MBZ UH) di Abu Dhabi, UAE.
Ulama yang juga Kepala Dewan Tinggi Keilmuan pada MBZ UH itu mengatakan NU adalah jangkar moderasi ajaran agama Islam (wasathiyyah al-Islâm) di kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA: Menteri Israel Ungkap Kemungkinan Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, Oposisi: Gila!
"Nahdlatul Ulama adalah sebuah lembaga keagamaan yang penting, institusi yang bereputasi yang telah memainkan peran besar dalam berbagai lini kehidupan," ujar Syaikh Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/11).
Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Syaikh Abdullah bin Bayyah atas sambutan hangat.
BACA JUGA: Dr Salim Bersama DPP PKS Menziarahi Makam Siti Khadijah dan Ulama Dunia di Jannatul Maâla
Dia menyebut Syaikh Abdullah bin Bayyah ialah salah satu guru pemikirannya dalam keislaman dan kemanusiaan.
Gus Yahya, panggilan akrab Yahya Cholil Staquf, juga mengapresiasi kiprah dan peran Syaikh Abdullah bin Bayyah sebagai salah satu ulama rujukan dalam keislaman dan kemanusiaan dunia.
"Saya menyampaikan salam hormat dan takzim saya kepada Syaikh Abdullah bin Bayyah sebagai ulama senior dunia Islam dan rujukan penting umat manusia dalam nilai-nilai luhur," kata dia.
Gus Yahya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak UAE dan Majelis Hukama Muslimin yang telah mengundangnya sebagai pembicara di Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim, yang akan diadakan pada 6-7 November 2023.
Konferensi para pemuka agama dunia tersebut diadakan atas kerja sama Majelis Hukama Muslimin dan PBB, sebagai bagian dari rangkaian acara COP28 UAE - United National Climate Change Conference. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi