JAKARTA - PT First Media Tbk (KBLV) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure) sebesar USD 110 Juta hingga USD 120 juta pada tahun ini untuk ekspansi bisnis broadband. Perseroan sedang membidik 1 juta pelanggan (home pass).
Presiden Direktur KBLV, Irwan Djaja, mengatakan anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan ekspansi di dua lini utama bisnisnya yaitu broadband wireless dan broadband kabel."(Ekspansi) Sudah mulai kami lakukan sejak tahun lalu. Untuk tahun ini kami sudah siapkan dana capex sebesar USD 110 juta sampaiUSD 120 juta untuk itu," ungkapnya di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (05/04).
First Media menilai bahwa bisnis broadband sangat prospektif dengan penetrasi pasar yang masih rendah sementera permintaan dan kebutuhannya terus meningkat. Maka investasi untuk lini bisnis ini setiap tahun akan semakin disesuaikan dan berpotensi semakin besar.
"Ke depan kami akan terus mengembangkan broadband kami, baik untuk yang wireless maupun kabel," tegasnya.
Irwan menjelaskan bahwa untuk bisnis broadband wireless di tahun ini akan mulai menggunakan jenis teknologi baru. Untuk itu pihaknya akan membangun menara BTS dan juga hardware dengan total kebutuhan dana sekitar USD 25 juta sampai USD 30 juta. Sementara untuk bisnis broadband kabel, total dana yang disiapkan mencapai USD 80 juta untuk mendukung kinerja operasional perusahaan.
Pihaknya menargetkan adanya penambahan penyewaan menara telekomunikasi menjadi
1.500 unit demi meningkatkan jangkauan dan pelanggan lini usaha data. "Posisi saat ini kami masih menggunakan 350 menara. Ini akan kami terus tambah untuk memperkuatkan bisnis data perusahaan," terusnya.
Langkah ini juga dilakukan sekaligus untuk merespon kebijakan pemerintah yang mencanangkan programIndonesia Connected. KBLV saat ini memiliki bisnis yang mengandalkan produk Wimax dengan
mengadopsi teknologi 4G.
Dari dua area izin yang telah dimiliki, pihaknya akan lebih fokus pada zona IV, yaitu Pulau Jawa. "Kami juga sedang mematangkan penajaman ekspansi di Zona II, yaitu Sumatera dengan target Kota Medan," harapnya.
Adapun Broadband kabel sejauh ini sudah menjadi andalan perseroan. Irwan menargetkan penambahan sekitar 250 ribu jaringan kabel berkecepatan tinggi yang terhubung ke rumah pelanggan (home pass) untuk broadband kabel tahun ini sehingga total yang akan dimiliki perusahaan akan mencapai 900 ribu home pass.
Meski begitu diharapkan bisa melampaui target sehingga tembus angka 1 juta home pass. Pada tahun lalu, First Media berhasil menambah 149 ribu home pass.
Dalam rangka ekspansi tersebut First Media mengandalkan dua sumber pembiayaan yaitu dari kas internal dan pinjaman perbankan. Proses pembicaraan dengan sejumlah bank lokal maupun asing, kata Irwan, sudah mulai dilakukan.
"Tetapi selain dari kas internal dan juga pinjaman perbankan, kami juga bisa membuka opsi pembiayaan dari pasar modal. Namun demikian, sejauh ini pihak direksi belum memutuskan opsi pasar modal apa yang akan diambil oleh perusahaan," ucapnya.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KAI Luncurkan Rail Card untuk Beli Tiket
Redaktur : Tim Redaksi