LONDON--Badan ruang angkasa Eropa, The European Space Agency (ESA) berencana memulai misi pertama mereka dari empat misi yang dijadwalkan. Kegiatan ini merupakan ekspedisi ambisius untuk tujuan komersial ke ruang angkasa.
Peluncuran pertama, dijadwalkan pada Jumat (3/5) mendatang. Ini akan menjadi peluncuran kedua kalinya, atas roket Vega yang diklaim ESA telah menunjukkan peningkatan kemampuan dan fleksibilitas, guna memenuhi permintaan pasar untuk kepentingan ruang angkasa.
Menurut redorbit, Senin (29/4), misi roket Vega VV02 di masa depan bakal diperpanjang dengan penambahan Vega Sekunder Payload Adapter (VESPA). Wahana ini dapat membawa beberapa muatan dalam misi berikutnya, serta akan membawa tiga satelit ke dua orbit yang berbeda.
Misi pertama kali ini bakal membawa Proba-V sebagai muatan utama. Proba-V merupakan satelit mini ESA yang digunakan untuk kepentingan pemetaan daratan dan pertumbuhan vegetasi di seluruh planet Bumi setiap dua hari.
Vega juga akan membawa VNRedsat, Vietnam Natural Resources, Environment and Disaster Monitoring Satellite, yang dibangun oleh Astrium untuk pemerintah Vietnam.
Sementara misi ketiganya adalah ESTCube-1, sebuah satelit kubus milik Estonia yang akan menguji teknologi canggih layar surya dan membantu pembangunan proyek ruang angkasa di masa depan. Satelit itu juga akan menampilkan kemungkinan masa depan peluncuran cubesats, yang memungkinkan negara-negara anggota Uni Eropa melakukan misi ruang angkasa berbiaya rendah.
Dengan membawa muatan ganda, beberapa perubahan harus dilakukan untuk penerbangan tersebut. VV02 akan mengubah inklinasi dan altitute orbit untuk satelit. Prosedur kompleks ini membuat waktu yang diperlukan misi ini lebih lama 160 menit, dua kali lipat dari misi penerbangan VV01. (esy/jpnn)
Peluncuran pertama, dijadwalkan pada Jumat (3/5) mendatang. Ini akan menjadi peluncuran kedua kalinya, atas roket Vega yang diklaim ESA telah menunjukkan peningkatan kemampuan dan fleksibilitas, guna memenuhi permintaan pasar untuk kepentingan ruang angkasa.
Menurut redorbit, Senin (29/4), misi roket Vega VV02 di masa depan bakal diperpanjang dengan penambahan Vega Sekunder Payload Adapter (VESPA). Wahana ini dapat membawa beberapa muatan dalam misi berikutnya, serta akan membawa tiga satelit ke dua orbit yang berbeda.
Misi pertama kali ini bakal membawa Proba-V sebagai muatan utama. Proba-V merupakan satelit mini ESA yang digunakan untuk kepentingan pemetaan daratan dan pertumbuhan vegetasi di seluruh planet Bumi setiap dua hari.
Vega juga akan membawa VNRedsat, Vietnam Natural Resources, Environment and Disaster Monitoring Satellite, yang dibangun oleh Astrium untuk pemerintah Vietnam.
Sementara misi ketiganya adalah ESTCube-1, sebuah satelit kubus milik Estonia yang akan menguji teknologi canggih layar surya dan membantu pembangunan proyek ruang angkasa di masa depan. Satelit itu juga akan menampilkan kemungkinan masa depan peluncuran cubesats, yang memungkinkan negara-negara anggota Uni Eropa melakukan misi ruang angkasa berbiaya rendah.
Dengan membawa muatan ganda, beberapa perubahan harus dilakukan untuk penerbangan tersebut. VV02 akan mengubah inklinasi dan altitute orbit untuk satelit. Prosedur kompleks ini membuat waktu yang diperlukan misi ini lebih lama 160 menit, dua kali lipat dari misi penerbangan VV01. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengadilan Larang HTC Gunakan Mikrofon Milik Nokia
Redaktur : Tim Redaksi