Ekspor Anak Ayam ke Timor Leste Terus Meningkat

Sabtu, 08 Desember 2018 – 20:10 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memegang ayam umur sehari yang akan diekspor. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Timor Leste kini menjadi pasar bagi peternak ayam Indonesia. Sejak April lalu, Indonesia menjadi pengekspor anak ayam umur sehari atau day old chick (DOC) ke Timor Leste.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diamitra mengungkapkan, permintaan Timor Leste akan produk unggas terus meningkat. "Pengiriman juga baru saja dilakukan pada tanggal 28 November 2018 sebanyak 5.000 ekor DOC yang diseberangkan dari wilayah PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Motaain di  Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.

BACA JUGA: Kurikulum Kopi dan Kakao Tingkatkan Kompetensi

Diamitra menambahkan, sampai saat ini Indonesia telah mengekspor anak ayam ayam ras pedaging sebanyak 23.000 ekor dari unit usaha pembibitan (Unit Hatchery) di Kupang. Estimasi nilai ekspornya sebesar USD 12.200.

Sedangkan untuk ekspor DOC ayam ras petelur dipasok dari unit hatchery di Bali. Jumlahnya 59.000 ekor dengan nilai sebesar USD 33.495. 

BACA JUGA: Pasokan & Harga Cabe saat Natal dan Tahun Baru Tetap Aman

Jaminan Sertifikasi Bebas Avian Influenza

Diamitra menambahkan, seluruh DOC Indonesia yang diekspor telah melalui serangkaian proses untuk memenuhi persyaratan kesehatan hewan dan telah memperoleh sertifikat kompartemenalisasi bebas avian influenza (AI).  "Sertifikat kompartemen ini untuk menjamin produk yang akan dihasilkan telah sesuai persyaratan kesehatan hewan sesuai standar Internasional", ujarnya.

BACA JUGA: Natal dan Tahun Baru, Pasokan dan Harga Cabai Aman

Ekspor DOC pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan terus meningkat. Prediksi itu berdasar hasil updating Import Risk Analysis (IRA) yang dilakukan Tim Teknis Timor Leste ke unit usaha PT Charoen Phokpand Indonesia pada 12-16 November lalu.

Hasilnya adalah rekomendasi perpanjangan izin ekspor unggas dan produk unggas dari Indonesia ke Timor Leste hingga tahun 2021. "Indonesia berkomitmen untuk membantu pemerintah Timor Leste dalam penyediaan bahan pangan asal ternak yang aman, sehat, utuh dan halal,” kata Diarmita.

Selain DOC, komoditas pangan lainnya yang di ekspor ke Timor Leste saat adalah produk olahan daging ayam dan pakan ternak.  "Kita telah ekspor unggas dan produk daging ayam olahan Indonesia ke Timor Leste, selain itu juga telah menembus pasar Myanmar, Papua Nugini dan Jepang", ungkapnya.

Menurut Diamitra, negara-negara tersebut telah mengakui Indonesia sebagai negeri yang memiliki kompartemen bebas AI dan menerapkan program kompartementalisasi sesuai peraturan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE). Jumlah kompartemen bebas AI yang telah disertifikasi sebanyak 141 titik, sedangkan 25 titik lainnya masih dalam proses.

Lebih lanjut Diamitra menjelaskan, situasi penyakit highly pathogenic avian influenza (HPAI) pada unggas Indonesia saat ini sangat terkendali. Kejadian HPAI menurun secara signifikan setiap tahun dan hanya bersifat sporadis di daerah tertentu dan dapat dikendalikan dengan cepat.

"Pemerintah Indonesia bersama pihak-pihak terkait terus memperbaiki strategi dengan mengendalikan dan memberantas penyakit HPAI melalui zona bebas AI dan kompartemen secara bertahap dan terus menerus,” pungkasnya.(eno/jpnn) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antusiasme Petani Sambut Program Serasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler