Ekspor Pertanian Naik di Tengah Wabah Corona

Rabu, 15 April 2020 – 18:36 WIB
Mentan saat berbincang dengan eksportir. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia justru mengalami surplus sebesar USD743 di tengah wabah pandemi virus covid-19. Surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai USD14,09 miliar atau tumbuh 0,23 persen dari USD14,06 miliar pada Februari 2020.

Berdasarkan sektornya, hanya ekspor pertanian yang mengalami kenaikan secara bulanan maupun tahunan.

BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Politeknik Kementan Gelar Sistem Belajar Jarak Jauh

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, ekspor pertanian mengalami kenaikan signifikan baik secara bulan maupun tahunan. Tercatat, ekspor pertanian mencapai USD 320 juta, atau naik 6,10 persen (mtm) dan naik 17,82 persen (yoy).

"Komoditas yang mengalami kenaikan itu di antaranya tanaman obat dan aromatik. Kemudian ada juga rempah, buah-buahan, hasil hutan bukan kayu, serta sarang burung walet," ujar Suhariyanto, Rabu (15/4).

BACA JUGA: Kementan Gandeng Perusahaan E-Commerce Memasarkan Beras

Menurutnya, sektor pertanian memiliki peranan besar terhadap kenaikan kinerja ekspor. Tercatat ekspor non migas sebesar USD13,42 miliar atau naik 1,24 persen dari sebelumnya yang hanya USD13,26 miliar pada Februari 2020.

Sementara ekspor migas malah mengakami penurunan sebesar 16,29 persen dari USD800 juta menjadi USD670 juta.

BACA JUGA: Banyak Artis Bermunculan Karena Sensasi, Agnez Mo Bilang Begini

Sepanjang bulan Maret 2020, Singapura, Malaysia, dan Ukraina menjadi negara tujuan ekspor RI yang mengalami kenaikan tertinggi. Masing-masing negara mencapai USD 281,5 juta; USD 89,7 juta; dan USD 46,4 juta.

Namun begitu, untuk ekspor nonmigas Maret 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu sebesar USD1,98 miliar, disusul Amerika Serikat sebesar US$1,57 miliar dan Jepang sebesar USD1,14 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,99 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD1,22 miliar.

"Meski di tengah situasi yang sedang sulit diprediksi, posisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan neraca dagang sebelumnya," katanya.(ILK/JPNN)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler