Ekspor Tekstil Beralih ke Afrika

AS Belum Bisa Diandalkan

Selasa, 06 Oktober 2009 – 20:30 WIB

JAKARTA- Beberapa pengusaha berpendapat, ekspor ke Amerika Serikat (AS) dinilai belum dapat menjadi andalan pertumbuhan meski tetap mendominasi kinerja ekspor IndonesiaHal itu lantaran AS sendiri hingga saat ini masih dalam tahap pemulihan ekonomi, sehingga pertumbuhannya dalam 1-2 tahun mendatang masih melambat.

Dengan adanya peningkatan nilai ekspor non migas Indonesia yang telah mencapai minus 18 persen, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia MS Hidayat optimis bahwa  kontraksi ekspor non migas nasional pada 2009 akan mampu mencapai minus 10 persen.

“Saya tetap optimistis kontraksi minus 10 persen, karena peluang pasar tidak hanya di Amerika tetapi yang baru yakni di Afrika dan juga Asia

BACA JUGA: Perbankan Diminta Bantu UMKM

Saat ini, produk konsumsi seperti tekstil Indonesia juga sudah banyak yang masuk ke pasar Afrika,” terang Hidayat di Jakarta, Selasa (6/10).

Di tempat terpisah, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno mengakui memang AS bukanlah harapan utama dalam mendongkrak nilai ekspor Indonesia khususnya untuk tekstil.  “Kita harus mengakui bahwa pasar AS tetap paling besar, namun tidak dapat menjadi harapan untuk pertumbuhan ekspor
Saat ini yang terpenting, kita tidak perlu mengalihkan pasar tapi mencari peluang baru,” papar Benny. 

Untuk menghadapi masalah ini, lanjut Benny, memang membutukan waktu yang cukup lama

BACA JUGA: Hapus Proteksionisme untuk Normalisasi Pasar

Menurutnya, pemerintah harus berperan aktif dalam merundingkan pembukaan akses barang, sedangkan sektor swasta bernegosiasi melakukan penawaran-penawaran “Banyak sekali peluang yang bisa kita manfaatkan,” tukasnya
(cha/JPNN)

BACA JUGA: Gempa Sumbar Tak Berimbas ke Tanah Abang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bajaj Luncurkan Pulsar Upgrade


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler