Ekspor Timah Stop Hingga Desember

Jumat, 04 November 2011 – 09:31 WIB

PANGKALPINANG--Sejak diberlakukannya penghentian eskpor timah awal Oktober 2011, harga timah tak kunjung membaik.  Karena itulah para pengusaha timah kembali bersepakat memperpanjang moratorium ekspor timah hingga akhir Desember 2011, terkecuali PT Timah Tbk yang saat ini memiliki kontrak sebesar 40 persen.

Kesepakatan ini diambil dalam pertemuan pengusaha timah di Novotel Bangka Golf and Convention Center, kemarin malamHadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari smelter-smelter swasta, PT Timah dan PT Kobatin.  Sementara perwakilan pemerintah dihadiri langsung Gubernur Babel H Eko Maulana Ali, dan Ketua DPRD Babel Ismiryadi ini

BACA JUGA: GM PLN WS2JB Siap “Dicopot”



Selain menyepakati moratorium ekspor timah hingga Desember, dalam pertemuan tersebut Gubernur membentuk Indonesia Tin Asosiation (ITA) dan juga Babel Tin Market.   Gubernur menunjuk 7 orang formatur yang nantinya akan membentuk ITA tersebut.  Formatur tersebut yakni Ketua Umum Hidayat Arsani, Ketua Harian Rudy Irawan, Sekretaris Johan Murod dan Bendahara Suwito Gunawan.  Selain itu, pertemuan tersebut Gubernur juga membuatkan Surat Keputusan untuk pengurus tersebut.

Gubernur Eko Maulana Ali mengatakan bahwa hasil keputusan tersebut dalam waktu dekat akan dilaporkan kepada menteri.  Eko juga menegaskan bahwa jika ada perusahaan peleburan timah yang tidak mau tergabung dalam ITA tersebut maka akan ditinjau kembali izin ekspornya (ET)


"Demi kepentingan seluruh masyarakat Babel dan juga kelangsungan timah di Babel, maka saya menghimbau agar semua perusahaan timah yang ada di Babel untuk bergabung di ITA

BACA JUGA: Konsumen Indonesia Paling Doyan Produk Palsu

Jika ada yang tidak mau gabung, maka saya akan pertimbangkan jika nantinya perusahaan akan memperpanjang izin ekspornya maka akan saya pertimbangkan kembali," ancam Eko.

Lebih lanjut Eko juga meminta kepada perusahaan peleburan yang belum ikut tergabung dalam ITA agar dengan segera ikut bergabung.  "Dari 28 perusahaan yang memiliki izin ekspor maka baru 25 perusahaan yang menyatakan gabung
Oleh karena itu saya minta yang belum bergabung untuk segera bergabung," pintanya.

Eko juga mengatakan bahwa nantinya ITA juga bisa memberikan rekomendasi kepada para smelter di Babel jika nantinya melanggar aturan.  "Pengurus ITA bisa merekomendasikan kepada Gubernur terkait perusahaan yang tidak mematuhi aturan, sehingga nantinya akan menjadi pertimbangan bagi saya," jelasnya.

Sementara, Ketua DPRD Babel, Ismiryadi mengatakan bahwa dengan dibentuknya ITA, nantinya ada kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan sehingga harga jual timah dari Babel bisa membaik

BACA JUGA: Mandiri Garap Investor Aussie



"Contohnya, hingga saat ini harga produksi berkisar $ 21.000 hingga $ 22.000 permetrik tonDengan demikian smelter akan menjual dengan harga minimal $ 24.000 permtrik ton.  Nah dengan adanya ITA tersebut nantinya akan membuat kebijakan yang mana tidak tergantung dengan harga jual dunia melainkan berdasarkan biaya produksiSehingga jika pun harga seperti saat ini yaitu $ 22.000 maka kita tetap jual dengan harga minimal $ 24.000 hingga $ 25.000 permetrik ton," jelasnya.(lay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Proyek Air Minum Tunggu Tender


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler