Ekspor Toyota Meningkat, Laba Berkurang

Rabu, 11 Agustus 2010 – 09:09 WIB

JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) optimis target ekspor 47 ribu unit kendaraan pada tahun ini bisa tercapaiMeski begitu pihaknya juga harus menerima kenyataan margin keuntungan berkurang dan bahkan merugi akibat penguatan nilai mata uang Rupiah terhadap USD.
   
Chief External Affairs Officer PT TMMIN, Irwan Priyanto, mengatakan ekspor Toyota ke luar negeri memang berdasarkan order yang terjadi pada awal tahun fiskal yaitu antara bulan April dan Maret dan berlaku enam bulan

BACA JUGA: Antisipasi Ramadhan, BRI Siapkan Uang Tunai Rp 13,6 T

Semua nilai order disesuaikan dengan mata uang USD dan pada saat itu disepakati nilai rupiah terhadap USD untuk menentukan harga kendaraan per unitnya adalah Rp 9500 per USD
"Saat itu kami prediksikan nilai rupiah akan berada di kisaran Rp 9500 sepanjang tahun," ujar Irwan di hotel Gran Melia, Selasa (10/8).
   
Ternyata rupiah saat ini menguat setelah sebelumnya sempat terjadi beberapa kali

BACA JUGA: Perusahaan Korea Suntik Investasi Rp 3 Triliun

Penguatan rupiah ada di kisaran Rp 8.800 - 8.900 per USD
Sementara pengiriman barang dilakukan secara berkala sekitar dua atau tiga kali dalam sebulan

BACA JUGA: Antisipasi Mudik, Garuda Tambah 23 Ribu Kursi

"Negosiasi harga dilakukan setiap enam bulanJadi saat ini kami terima apa adanya," ucap Irwan.
   
Menurut Irwan, Toyota berkomitmen untuk tetap menjaga stabilitas pengiriman barang sesuai dengan kontrakSejauh ada permintaan di negara tujuan, pengiriman harus tetap dilakukan"Saya belum bisa bilang kerugiannya berapa akibat penguatan rupiah ini," akunya.
   
Sekitar 75 persen rata-rata komponen yang ada di mobil rakitan TMMIN untuk ekspor adalah komponen lokal dan sisanya, sebanyak 25 persen komponen, terutama baja plat untuk bodi mobil adalah impor"Dengan penguatan rupiah ini kan berarti ongkos impor murahKita harapkan yang 25 persen impor ini bisa mengurangi kerugian dari 75 persennyaSudah konsekuensi global ya walaupun akhirnya ada kerugian kita terima," paparnya.
   
TMMIN menargetkan produksi tahun ini mencapai 108 ribu unit dan 47.400 unit di antaranya untuk eksporMobil yang diproduksi di TMMIN adalah Innova, Fortuner, Avanza (khusus pabrik Karawang, Red.), dan Rush khusus ekspor
   
Innova dari TMMIN diproduksi sebanyak 65 ribu unit, Fortuner 22.500 unit, Avanza 20.500 unit, dan Rush 3.200 unitSementara mobil Toyota lain untuk pasar domestik diproduksi di pabrik Daihatsu dan impor dari Thailand untuk tipe sedan dan hatchback.
   
Target produksi sebanyak 108 ribu unit itu meningkat 78,49 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 60.508 unitSedangkan target ekspor 47.400 unit itu meningkat 67,66 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 28.271 unitEkspor TMMIN adalah ke 33 negara dari beberapa kawasanDi kawasan Timur Tengah ekspor terbesar adalah ke Saudi Arabia, di kawasan Asia Tenggara adalah Filipina, kawasan Afrika adalah Afrika Selatan, dan di kawasan Amerika adalah Meksiko.
   
Selain ekspor mobil utuh, TMMIN juga mengekspor engine atau mesin, khusus mesin bensin, untuk Innova, Fortuner, dan Avanza, ke beberapa negaraKapasitas produksi engine mencapai 140 ribu unit pada tahun ini.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tudingan Greenpeace Tak Pengaruhi Penjualan CPO SMART


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler