Kepolisian Tasmania berhasil mengamankan sekitar 3.000 butir pil ekstasi dengan nilai jual $ 250.000 atau setara Rp 2,6 miliar yang ditemukan dalam sebuah paket yang dikirim ke Hobart melalui pos.
Personil Kepolisian Tasmania telah menargetkan pusat pengiriman paket, kargo, dan pos surat melalui bandara di bawah operasi khusus selama sepekan yang diberi nama 'Operation Vitreus Week of Action'.
BACA JUGA: Empat Pria Serang Polisi Di Pekanbaru Riau Dengan Samurai
Polisi mengatakan dua hal sedang mereka selidiki dalam hal perdagangan zat yang dikendalikan.
Inspektur Penyelidik, Colin Riley mengatakan dua paket berisi MDMA ditemukan di pos.
BACA JUGA: Malaysia Berubah Dari Diktator Ke Demokrasi Yang Hidup
"Ada dua jumlah MDMA atau tablet ekstasi," katanya.
"Ada juga sejumlah sabu-sabu, ganja, jamur ajaib, kokain, dan juga obat dengan resep dokter yang dipegang secara tidak sah oleh sejumlah masyarakat.â
BACA JUGA: Australia Pertimbangkan Keharusan Migran Baru Tinggal di Kawasan Regional
Lebih dari 750 kendaraan penumpang yang bepergian dengan Spirit of Tasmania telah disaring untuk mengonsumsi narkoba dan minuman.
Polisi mengatakan empat orang dituduh menjual obat yang dikendalikan atau menjual produk tanaman yang dikendalikan.
Beberapa orang diberi pengalihan obat dan diberi surat peringatan karena kasus pelanggaran narkoba ringan, sementara sejumlah pengemudi terdeteksi mengemudi dengan zat terlarang terkandung dalam darah mereka.
Dua replika senapan serbu militer juga turut disita, serta uang tunai $ 5.000.
Inspektur Penyelidik Riley mengatakan beberapa penangkapan ini juga terkait dengan geng motor terlarang.
"Selama ada permintaan untuk komoditas, elemen organisasi kriminal akan membawa zat-zat terlarang ini ke Ausralia," katanya.
"Operasi yang berlangsung pekan ini adalah tentang menargetkan perilaku kriminal dan tidak ada elemen atau organisasi khusus, dan ketika itu terjadi, beberapa penangkapan memang berkaitan dengan rekan OMCG yang terdeteksi minggu lalu."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung Sepakbola Diperingatkan Tidak Berbuat Onar di Piala Dunia Rusia