El Clasico: Kamar Ganti Real Madrid Lebih Panas Ketimbang Barcelona

Rabu, 27 Februari 2019 – 12:42 WIB
Gareth Bale. Foto: Marca

jpnn.com, MADRID - Kondisi Real Madrid dan Barcelona jelang El Clasico leg kedua semifinal Copa del Rey Kamis (28/2) dini hari WIB nanti seperti bumi dan langit.

Kamar ganti Madrid sedang panas menyusul insiden Gareth Bale di markas Levante (25/2). Sementara Barca tengah kondusif usai kemenangan sensasional 4-2 atas Sevilla pada jornada ke-25 La Liga (24/2) plus hat-trick Lionel Messi.

BACA JUGA: El Clasico: Dijamin Tak Ada Rotasi

Ya, Welsh Wizard (julukan Bale) ngambek karena tidak menjadi pemain cadangan pertama yang dimasukkan entrenador Santiago Solari meski sudah melakukan pemanasan. Solari justru memasukan Federico Valverde menggantikan Toni Kroos pada menit ke-69.

Nah, Bale yang tahu bahwa bukan dia pemain pengganti pertama yang masuk pada laga itu langsung ngeloyor ke bench dan menyudahi pemanasan. Memang, dia kemudian dimasukkan Solari lima menit berselang dan mencetak gol melalui hadiah penalti empat menit kemudian yang juga jadi penentu kemenangan 2-1 Real.

BACA JUGA: Gareth Bale Marah

(Baca dong: El Clasico: Dijamin Tak Ada Rotasi)

Ternyata, gol itu bukan akhir dari ngambek-nya Bale. Dia nyaris tanpa selebrasi pasca mencetak gol. Dia juga menolak ucapan selamat dari Lucas Vazquez. Uniknya, Indiecito--julukan Solari--tidak memberi hukuman apa pun kepada eks pemain Tottenham Hotspur itu.

BACA JUGA: Jose Mourinho Kembali Panaskan El Clasico

Bahkan, sangat mungkin pelatih asal Argentina itu menjadikannya starter pada laga nanti.

''Fokus utama kami adalah pertandingan dan mengenai Bale sudah kami bicarakan. Terlepas dari semuanya, saya melihat Bale dan pemain lainnya sudah 100 persen untuk pertandingan ini (El Clasico pada leg kedua semifinal Copa del Rey, Red) dan dengan menjaga peluang di tiga ajang,'' ucap pelatih 42 tahun itu kepada Marca.

Pernyataan Solari seolah jadi bukti bahwa dia tidak ingin membuat ruang ganti timnya kian kacau apabila menghukum Bale. Sebab, yang terjadi dengan Bale murni karena faktor atmosfer pertandingan. Solari ingin pemainnya tampil rileks karena sedikit diuntungkan dengan agregat 1-1 di leg pertama (7/2).

Apalagi, meski total melewatkan 42 hari di ruang perawatan karena berbagai cedera, kontribusi pemain 29 tahun itu musim ini memang krusial. Dari total 13 gol yang dibukukan di sebelas laga di semua ajang, Real selalu menang setiap Bale mencatatkan namanya di papan skor.

Lebih jauh, mereka juga harus membagi fokus ke El Clasico lainnya yakni pada jornada ke-26 La Liga (3/3) yang juga dihelat di Santiago Bernabeu. Itu ditambah bahwa Barca bukan lawan yang mudah dijinakkan di Santiago Bernabeu dalam sepuluh musim terakhir.

Permasalahan Bale bukan yang pertama bagi Solari. Marcelo dan Isco adalah dua kasus yang masih menggantung hingga saat ini. Status keduanya masih tersingkir dari tim utama. Nah, setidaknya Solari ingin menerima ego masing-masing bintangnya hingga musim ini berakhir sebelum keputusan untuk ketiganya diambil.

''Situasi Bale tidak mudah. Hanya ada tiga atau empat orang yang bisa menyelesaikan masalah ini dan mereka adalah pemimpin klub (bisa dari direksi klub maupun pelatih/kapten tim, Red. Selain itu, tidak berkompeten,'' ucap Benito Floro, pelatih Real pada 1992-1994 yang mempersembahkan Copa del Rey 1993. (io)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Pengakuan Pahlawan Barcelona dalam El Clasico


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler