Elektabilitas Belum Meroket, PAN Masih Percaya Diri di 2019

Minggu, 22 Oktober 2017 – 22:12 WIB
Partai Amanat Nasional (PAN). Ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Survei Polmark Indonesia merilis hasil survei terbarunya tentang elektebilitas partai politik 2017.

Dalam survei itu PDI Perjuangan masih menempati posisi teratas dengan raihan 25,1 persen.

BACA JUGA: PPP Kota Bekasi Pede Bakal Diperhitungkan di Pilkada 2018

Sedangkan elektabilitas terendah adalah Partai Idaman yang dipimpin Rhoma Irama yaitu 0 persen.

Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk yang berada di tengah-tengah yaitu elektabilitas 3,6 persen.

BACA JUGA: Refly: Beralasan Jika Presidential Threshold Dibatalkan

Sekjen PAN Eddy Soeparno menanggapi santai hasil temuan Polmark tentang partainya tersebut.

Menurutnya, PAN pada Pemilu 2014 lalu juga hanya berkutat di angka 3-4 persen elektabilitas. Namun, saat pemilu bisa mendapatkan lebih dari 7 persen.

BACA JUGA: Jokowi Pengin Terpilih Lagi? Ini Saran Burhanuddin Muhtadi


"Justru hal ini menjadi motivasi dan dorongan untuk kader PAN agar lebih giat lagi untuk bekerja," katanya saat diskusi di Batik Kuring, Minggu (22/10).

Dalam survei ini, Eddy pun melihat PDI Perjuangan yang mengusung Presiden Jokowi masih berpotensi besar untuk melanggeng di Pilpres 2019.

"Tetapi juga kami melihat perubahan di masyarakat saat ini terjadi adanya calon a‎lternatif baru. Jadi peluang Pak Jokowi sangat besar, peluang adanya alternatif baru juga besar, ujarnya.

Dia pun menjelaskan bahwa saat ini partainya sudah diamanatkan untuk mendorong Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertarung di kepemimpinn nasional di 2019.

Namun, PAN tetap melihat situasi dan kondisi politik terlebih dahulu sampai dengan 2019 nanti.


"Dalam hal ini kita harus melihat PAN dulu yang harus kuat, nanti di 2019, memiliki elektabilitas yang tinggi, ketika sudah tinggi mendorong partai lain untuk bergabung dengan PAN untuk mencapai treshold 20 persen, untuk membangun koalisi mendorong Pak Zulkifli Hasan bertarung apakah di posisi capres atau cawapres," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan elektabilitas partai politik hari ini, jika pemilu legislatif dilaksanakan hari ini berbeda.

Ada PDI Perjuangan di posisi atas 25,1 persen, lalu Partai Golkar 9,2 persen. Kemudian Partai Gerindra 7,1 persen. Selanjutnya PKB 6,3 persen, Partai Demokrat 5,3 persen dan PAN 3,6 persen.

Kemudian Partai Nasdem 2,8 persen, PKS 2,4 persen, PPP 2,4 persen dan Perindo 1,7 persen.

Urutan terakhir Hanura 0,3 persen, PBB 0,2 persen, PSI 0 persen dan IDAMAN 0 persen.

Wawancara survei dilakukan pada 9 - 20 September 2017. Populasi survei ini adalah WNI yang berdomisili di seluruh Indonesia, dan telah mempunyai hak pilih.

Yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah ketika dilakukan survei ini.

Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih.

Jumlah responden 2.250 orang dengan proporsi imbang (50:50) laki-laki dan perempuan.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,1 persen.

Tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Selain rilis hasil survei, acara ini dilanjutkan dengan diskusi dengan tema "Tiga Tahun Jokowi-JK dan calon penantang Jokowi di Pilpres 2019" dengan narasumber Eep Saefullah (CEO Polmark Indonesia), Abdul Kadir (Sekjen PKB), Siti Zuhro (Peneliti LIPI), Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra), Ahmad Basarah (Wasekjen PDIP), dan Eddy Soeparno (Sekjen PAN). (rmo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung Jokowi dari Segmen Muslim Cuma 42 Persen


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler