Elektabilitas Ganjar Urutan Kedua, Hasto PDIP Menantang LSI Denny JA, Menyengat Banget

Selasa, 23 Mei 2023 – 08:42 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo urutan kedua. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 3-14 Mei 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo di posisi kedua.

Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024 menempati posisi teratas.

BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Banyak juga Pemilih PDIP Terpincut Anies Baswedan, Oalah

"Di bulan Mei 2023, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33,9 persen diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 31,9 persen dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 20,8 persen," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (19/5).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mempertanyakan hasil survei LSI Denny JA tersebut.

BACA JUGA: Survei Polmatrix: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar, Anies Tertinggal Jauh

Hasto menantang lembaga survei untuk menyebutkan sumber pendanaan sebelum mengumumkan hasil surveinya ke publik.

"Ya, setiap survei kan tidak bisa dilepaskan dalam era demokrasi yang liberal, kapitalistik ini, sarat dengan berbagai kepentingan. Maka, survei itu ya paling adil mengumumkan terlebih dahulu pendanaannya dari mana? Apakah ada kepentingan-kepentingan politik?" ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5).

BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru LSI Denny JA: Elektabilitas Anies Jauh Banget, Pendukung Ganjar Ada yang Kabur

Blak-blakan, Hasto mengaku heran dengan hasil survei LSI Denny JA tersebut, yang menempatkan elektabilitas Ganjar urutan kedua.

Pasalnya, hasil survei dari sejjmlah lembaga lain justru memperlihatkan elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, berdasarkan pengalaman pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, banyak lembaga survei menjadi konsultan politik dari calon tertentu.

"Nah, ini kami juga pernah bekerja sama dengan Pak Denny JA pada tahun 2009, tiba-tiba beliau mengumumkan elektoral PDI Perjuangan 33 persen," cetusnya.

"Alasannya, karena ketika survei dilakukan, Baitul Muslimin baru dibentuk seminggu, jadi kita lihat. Ini semua akan menentukan kredibilitas dari setiap lembaga survei apakah murni sesuai dengan metodologi yang ada atau sesuai dengan kepentingan yang ada," tambah Hasto.

Namun, Hasto mengakui hasil survei elektabilitas kandidat capres dapat berubah kapan saja.

Hal ini tergantung pada metode yang digunakan dan kepentingan dari sebuah lembaga survei.

"Oleh Bu Megawati Soekarnoputri, kami diajarkan yang penting bergerak ke bawah, yang penting survei itu sangat dinamis, setiap saat bisa berubah, setiap lembaga survei hasilnya juga bisa beda-beda ketika muatan kepentingan itu lebih besar daripada mengedepankan metodologi," ujar pria kelahiran 7 Juli 1966 itu.

4 Penyebab Elektabilitas Prabowo Teratas

Sebelumnya, peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal capres menempati posisi teratas dan mengungguli Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.

Adjie menyebutkan empat alasan yang membuat elektabilitas Prabowo berhasil mengalahkan Ganjar dan Anies.

Pertama, katanya, mayoritas responden menginginkan sosok dengan kepemimpinan kuat sehingga mampu menumbuhkan perekonomian Indonesia.

"Dari ketiga nama bakal capres (Prabowo, Ganjar, Anies), Prabowo lebih kuat asosiasinya sebagai sosok pemimpin kuat yang mampu menumbuhkan ekonomi. Prabowo dipandang sebagai pemimpin yang tegas, kuat, serta fasih dalam merangkul aneka pihak," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (19/5).

Kedua, elektabilitas Prabowo juga semakin meningkat karena sejumlah pendukung Ganjar berpindah memilih Prabowo karena dianggap lebih berkarakter nasionalis.

Ketiga, posisi Prabowo sebagai menteri berhasil memperkuat citranya sebagai capres yang mampu mengelola pemerintahan.

"Keempat, Prabowo dinilai menjadi tokoh sentral yang banyak diterima oleh berbagai spektrum politik," kata Adjie.

Survei LSI Denny JA itu dilakukan melalui tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden dari seluruh Indonesia dengan ambang batas kesalahan survei tersebut sebesar 2,9 persen.

Selain menerapkan metode kuantitatif, LSI Denny JA di dalam surveinya juga memperkaya informasi dan analisis dengan menerapkan metode kualitatif, seperti analisis media, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terpumpun. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler