jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan selisih elektabilitas antara dua kubu yang bersaing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 cukup jauh. Seiring makin dekatnya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin moncer dengan elektabilitas 54,9 persen, sedangkan tingkat keterpilihan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno masih di angka 32,1 persen.
Menurut politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait, selisih elektabilitas itu menunjukkan upaya Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf selama ini membuahkan hasil. Ara -panggilan akrabnya- menyebut Erick Thohir sebagai ketua TKN Jokowi - Ma’ruf bisa bekerja dengan baik.
BACA JUGA: Giring: Semakin Banyak Orang yang Mencintai Pak Jokowi
Bahkan, Ara menilai Erick menjadi salah satu faktor penentu keunggulan Jokowi - Ma’ruf. "Erick Tohir mampu mengkonsolidasikan tim dengan sangat baik," kata Ara saat jadi pembicara dalam rilis survei SMRC di Cikini Pusat, Jakarta, Minggu (10/3).
Baca juga: Jokowi Belum Tersaingi, Suara Prabowo Berpotensi Anjlok Dibanding 2014
BACA JUGA: Begini Cara Kerja Garda Matahari demi Menangkan Jokowi - Maruf
Ara yang juga influencer TKN Jokowi - Ma’ruf mengatakan, Erick mampu berkomunikasi dengan banyak elemen seperti tokoh agama dan masyarakat, partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK), kalangan pengusaha, aktivis serta para relawan. Erick, kata legislator PDIP itu, juga mampu mengonsolidasikan TKN Jokowi - Ma’ruf dan elemen lain.
"Tak mudah menjadi jembatan komunikasi banyak kelompok. Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Erick Tohir," kata Ara yang juga bersohib dengan bos Mahaka Group itu.
BACA JUGA: Ulama NU Bondowoso Ikrar Menangkan Jokowi - KH Maâruf Amin
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkapkan, survei lembaganya dilaksanakan pada 24-31 Januari 2019. Jumlah responden dalam survei itu 1.426 orang.
"Selisih paslon (pasangan calon, red) Jokowi - Maruf dengan Prabowo-Sandiaga kini terpaut 23 persen. Undecided voters 13 persen,” ujar Deni.
Deni menambahkan, selisih itu justru jauh lebih besar ketimbang jarak perolehan suara antara Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres 2014. Bahkan, andai seluruh undecided voters memilih Prabowo - Sandi, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf belum tersaingi.
Berita terkait: Begini Penjelasan Lengkap dari Erick Thohir soal Jokowi yang Cenderung Agresif
“Kalaupun (undecided voters) ditambahkan untuk paslon Prabowo - Sandi tetap masih selisihnya sepuluh persen. Angka ini lebih besar dari selisih Pilpres 2014 yang sekitar enam persen," kata Deni.
Survei SMRC itu menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei tersebut sekitar 2,65 persen.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik PPPK, Para Pimpinan Honorer K2 Berbeda Pilihan Capres
Redaktur : Tim Redaksi