Elektabilitas Pas-pasan, Mantan Jenderal Polisi Nekat Jadi Capres

Rabu, 08 September 2021 – 23:14 WIB
Senator Panfilo Lacson melambaikan tangan kepada wartawan sebelum memulai konferensi pers di gedung Senat di Pasay, Manila, Filipina, Maret 2011. Foto: ANTARA/Reuters

jpnn.com, MANILA - Senator Filipina Panfilo Lacson pada Rabu mendeklarasikan pencalonan dirinya dalam bursa pemilihan presiden tahun depan.

Lacson menjadi tokoh pertama yang memastikan maju dalam jabatan tertinggi itu untuk menggeser petahana yang kontroversial namun terkenal, Rodrigo Duterte.

BACA JUGA: Survei Capres SPIN: Prabowo Paling Populer dan Disuka

Mantan kepala kepolisian berusia 73 tahun itu membuat pengumuman bersama ketua senat Vicente Sotto --mantan aktor, musisi, dan anggota parlemen selama empat periode-- sebagai pasangannya dalam pemilihan wakil presiden.

“Saya dan presiden Senat Sotto adalah pelayan publik dengan kejujuran, dedikasi, dan kompetensi selama 80 tahun,” kata Lacson disambut sorak-sorai sekelompok kecil orang dan penonton virtual.

BACA JUGA: Survei TBRC: Airlangga, Bakal Capres Paling Diinginkan Masyarakat

Duterte (76 tahun) dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua selama enam tahun.

Namun dia telah menyatakan ketertarikannya dalam pemilihan wakil presiden yang oleh para kritikus dianggap sebagai jalan untuk memperluas cengkeraman kekuasaannya di balik nama presiden.

BACA JUGA: Prabowo Jadi Capres Gerindra, Pengamat: Peluang Menang Kecil

Duterte diperkirakan akan dicalonkan pada Rabu oleh partai berkuasa PDP-Laban.

Batas waktu pengajuan pencalonan dalam pemilihan Mei 2022 adalah bulan depan.

Lacson, yang gagal mencalonkan diri sebagai presiden di 2004, dikenal karena sikapnya yang keras pada kejahatan dan membantu dalam penyusunan undang-undang anti teror yang kontroversial.

UU itu dikecam oleh para aktivis karena dikhawatirkan dapat digunakan untuk menghancurkan perbedaan pendapat di Filipina, salah satu negara demokrasi paling liberal di Asia.

Lacson dan Sotto menyampaikan sejumlah tantangan yang akan mereka hadapi jika terpilih memimpin negara terpadat kedua di Asia Tenggara itu, yang tengah memerangi wabah virus corona.

“Negara ini tenggelam dalam utang, banyak yang kehilangan pekerjaan. Korupsi dan obat-obatan terlarang masih merajalela,” kata Lacson menyindir Duterte yang terpilih karena berjanji untuk memberantas korupsi dan narkoba.

Lacson akan menjadi calon yang tidak difavoritkan. Dia menempati peringkat rendah dalam jajak pendapat independen tentang calon presiden pilihan untuk 2022, yang secara konsisten menempatkan putri Duterte, Sara Duterte-Carpio, sebagai calon pemenang.

Sara telah menyatakan secara terbuka untuk mencalonkan diri sebagai presiden, beberapa bulan setelah dia mengatakan tidak berminat meraih jabatan tersebut. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler