jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut temuan survei Indikator menandakan partainya mampu menyatu dengan rakyat dan bisa membela pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Terutama ketika mengeluarkan kebijakan terkait pandemi COVID-19. Kemudian publik pun merespons positif upaya PDIP.
BACA JUGA: Hasto Pastikan Tak Ada Ruang Bagi Komunisme di PDIP
Terbukti survei Indikator yang menyebut PDIP ialah partai dengan elektabilitas tertinggi di Indonesia.
"Menarik dari hasil survei bahwa sikap PDI Perjuangan yang pasang badan membela kebijakan Jokowi-Ma'ruf direspons positif oleh responden. Ada rebound," kata Hasto dalam keterangan resminya, Selasa (21/7).
Hasto pun menilai, titik ekonomi terendah Indonesia pada Mei sudah dilampaui, sehingga harus menjadi momentum penguatan.
"PDIP tidak menutup mata bahwa rakyat mengharapkan persoalan peningkatan kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi dapat segera di atasi. Ini yang menjadi fokus partai," ujar dia.
BACA JUGA: Demokrat Sindir Pencalonan Gibran, Kader PDIP: Apa Perlu Dibuka Jejak Digital Pak SBY?
Selain itu, kata Hasto, gaduh RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) rupanya tidak menggerus elektabilitas partai. Mengacu survei Indikator, elektabilitas PDIP mengalami tren kenaikan.
"Ini yang mendorong PDIP bahwa menangis tertawa bersama rakyat adalah pilihan, persatuan dengan rakyat harus lebih dominan, meski komunikasi politik harus dilakukan juga sebaiknya demi mendorong hal positif," lanjut Hasto.
PDIP, kata Hasto, melihat kritik yang ada terhadap kondisi perekonomian menjadi cambuk agar bekerja lebih keras. Dengan begitu, program lebih cepat dilaksanakan dan kepuasan publik meningkat.
"Paling tidak kami lihat energi positif dengan terjadinya rebound, mengalami peningkatan ini. Saatnya mari padukan seluruh potensi. PDIP sepakat persoalan ekonomi dan kesehatan adalah pekerjaan bersama," sambung Hasto.
Sebelumnya, lembaga Indikator membeber survei berjudul 'Perubahan Opini Publik Terhadap COVID-19: dari Dimensi Kesehatan ke Ekonomi?'. Dalam survei itu, Indikator turut menghitung elektabilitas partai politik di Indonesia.
Data survei pada Mei 2020, elektabilitas PDIP tercatat 22,2 persen. Kemudian naik menjadi 26,3 persen ketika survei pada Juli 2020.
"Tren elektabilitas PDIP naik dari 22,2 persen di survei Mei menjadi 26,3 persen di survei Juli," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politim Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan resmi secara virtual, Selasa (21/7).
Atas angka 26,3 persen, elektabilitas PDIP menjadi yang tertinggi di antara partai lain di Indonesia. Termasuk dari Gerindra yang menempati posisi kedua tertinggi.
Bahkan, tren kenaikan elektabilitas PDIP itu jauh melampaui partai lain. Gerindra misalnya, tren kenaikan elektabilitas hanya sebesar 2,5 persen.
Survei Indikator pada Mei 2020 menyatakan elektabilitas Gerindra 15,2 persen. Sementara itu, elektabilitas Gerindra hanya meningkat menjadi 17,7 persen, pada survei Juli 2020.
"Hanya PDIP dan Partai Gerindra yang elektabilitasnya di atas hasil Pileg 2019," terang Burhanuddin. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan