jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani mengalami kenaikan tajam. Demikian terekam dalam rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang Pemilihan Partai dan Presiden 2024.
Elektabilitas ketua DPP PDI Perjuangan itu naik siginifikan dari sebelumnya 1,3% menjadi 3,2 persen dalam silmuasi 10 nama, jika pemilihan presiden diadakan sekarang.
BACA JUGA: Puan Maharani: Cara Bercocok Tanam Padi Antardaerah Berbeda
Puan yang bakal dicalonkan PDI Perjuangan itu mengalahkan elektabilitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yg berada di bawahnya dengan raihan angka 2,2% dan Erick Thohir di angka 1,4%.
“Beberapa nama mengalami penurunan. Misalnya tren Pak Prabowo turun dibanding survei sebelumnya. Anies juga turun. AHY meningkat dan Mbak Puan juga naik trennya,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil rilis survei terbarunya, Minggu (2/10).
BACA JUGA: Puan Dorong Investigasi Total Atas Tragedi Kanjuruhan
Sementara calon presiden di tiga teratas, hasil survei Indikator masih menempatkan pemain lama yakni Ganjar Pranowo dengan perolehan 30,2%, Prabowo Subianto dengan capaian 22,5 persen dan Anies Baswedan 18,2%.
Indikator juga mensimulasikan pasangan capres dan cawapres. Namun, hasilnya belum ada yang memenuhi 50% suara. “Artinya belum ada pasangan calon yang bisa menang satu putaran,” ujar Burhan.
BACA JUGA: Upacara Kesaktian Pancasila: Jokowi Jadi Irup, Bamsoet hingga Puan Berperan Lain
Selain capres, Indikator juga merilis hasil survei tentang klasemen partai politik peserta pemilu pilihan masyarakat, hasil jajak pendapat terbaru. Hasilnya, PDI Perjuangan masih di puncak dengan 26%, Gerindra 11,9%, Golkar 9,9%, Demokrat 8,3%, PKS 7,1%, PKB 6%, Nasdem 4,4%, Perindo 3,9%, PPP 2,3% dan PAN 1,1%.?
Survei digelar pada 13-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 warga negara Indonesia (WNI), yang telah memiliki hak pilih, di 34 provinsi sebagai responden. Mereka berasal dari 1.220 sampel yang terpilih dengan metode multistage random sampling.
Para responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara terlatih. Lalu, dilakukan quality control secara acak kepada 20% dari total sampel atas hasil wawancara. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. (dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif