Puan Maharani: Cara Bercocok Tanam Padi Antardaerah Berbeda

Minggu, 02 Oktober 2022 – 06:01 WIB
Ketua DPR Puan Maharani ikut menanam padi bersaama petani perempuan Sleman di persawahan Sendangmulyo, Yogyakarta, Kamis (11/11). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Dalam kunjungan kerja di Bali, tepatnya ke Desa Adat Sedang, Abiansemal, Badung, Rabu 28 September 2022, Ketua DPR RI Puan Maharani membaur bersama warga setempat dengan menanam padi jenis Inpari 32.

Cucu Bung Karno itu bersama warga menanam padi dengan menggunakan sistem tanam maju atau tanju.

BACA JUGA: Kunker di Bali, Puan Tanam Padi Bareng Petani dan Borong Sayur Mayur

Melalui unggahan di Instagramnya @puanmaharaniri, Puan menyatakan Indonesia merupakan negara yang sangat kaya.

Bahkan, saking kayanya, dalam bercocok tanam padi satu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Ada yang menggunakan sistem tanam mundur, ada juga yang menggunakan sistem tanah maju.

BACA JUGA: Puan Panen Kritik Gegara Tanam Padi, Disebut Mirip Ganjar Pula

"Saking kaya rayanya Indonesia, beda daerah beda cara menanam padinya. Di sini di Desa Adat Sedang, Abiansemal, Kabupaten Badung, sawahnya dibikin kotak-kotak segi empat dulu sebelum ditanam. Di daerah Jawa Timur dibikin garis lurus, di Sumatera berbeda lagi,” kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu seperti dilansir dalam siaran pers Humas DPR RI.

Dua sistem tanam itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lalu, apa sih kelebihan dari sistem tanam maju yang berlaku di Desa Adat Sedang, Abiansemal, Badung, sebagaimana dilakukan Ketua DPR RI saat bersama warga setempat pekan kemarin.

BACA JUGA: Petani Bondowoso Tanam Padi Lokal Untuk Penuhi Kebutuhan Pangan

Sistem tanam maju yang juga berlaku di beberapa daerah lain di Indonesia, merujuk sampulpertanian.com, merupakan salah satu teknik menanam padi yang sudah diakui keunggulannya dalam dunia pertanian. 

Keuntungan dari tanju ini salah satunya petani bisa lebih cepat melakukan penanaman bibit padinya dan bisa lebih jelas melihat garis jarak tanam yang sebelumnya dibuat oleh petani menggunakan caplakan.

Caplakan ini adalah semacam alat pertanian tradisional yang berfungsi untuk membuat garis pola jarak tanam padi.

Pekaseh Subak Pasekan Desa Sedang, Agus Gede Widita, mengungkapkan bahwa sistim caplak sudah diterapkan oleh petani sejak lama. Bahkan, oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, warga dianjurkan menggunakan sistem tanam maju.

"Wajar saja kalau ada yang bertanya kenapa menanam maju. Karena warga yang bukan petani lebih banyak tahunya hanya sistim menanam mundur. Padahal sistem tanam maju sudah dilaksanakan sejak lama, dan lebih menguntungkan petani,” kata Agus yang menjadi pembawa acara, saat kunjungan Puan ke Desa Sedang.

Agus menyebut, sistem tanam maju lebih mudah diterapkan dari pada tanam mundur, sehinga cocok untuk petani milenial. Sebab tidak semua warga bisa menggunakan sistem tanam mundur.

Namun dengan menggunakan sistem tanju/caplak, semua bisa karena sudah ada tanda berupa garis yang berbentuk kotak kotak.

"Dengan cara tanam caplak produktivitas tanaman bisa naik hingga 10 persen dibandingkan dengan cara tana konvensional (mundur). Makanya sangat dianjurkan oleh pemerintah," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana menjelaskan sistim caplak memang sangat dianjurkan untuk petani. Bahkan sistim caplak ini menurut Wijana, sekarang ini lebih ditingkatkan dengan sistim Jajar Legowo (Jarwo) yang cara tanamnya juga maju.

"Sistim caplak salah satu strategi untuk meningkatkan produksi karena jarak tanam yang diatur dengan tepat serta memudahkan petani dalam menanam karena mengikuti alur yang sudah dicaplak," paparnya.

Berikut beberapa kelebihan dari teknik tanam maju (Tanju):

1. Memudahkan penanaman

Penanaman dengan teknik tanju atau tanam maju ini memudahkan petani untuk menanamkan bibitnya dikarenakan penanaman dilakukan dengan cara maju melakah ke depan.

2. Penanaman bibit padi lebih cepat

Penggunaan teknik tanju atau tanam maju ini lebih cepat dikarenakan, cara penanaman bibitnya dengan cara melangkah maju kedepan, sehingga memudahkan petani untuk menanamnya dan jangkauan tangan dan penglihatan lebih luas sehingga tidak ada jarak tanam yang terlewat untuk ditanamai bibit.

3. Lebih rapi

Penanaman tanju lebih rapi dikarenakan teknik tanju ini tidak menginjak garis jarak tanam berbeda halnya dengan tandur yang seringkali tanpa sengaja menginjak yang mengakibatkan terhapusnya garis jarak tanam yang sebelumnya dibuat dengan caplakan tersebut.

Dengan menggunakan teknik tanam maju petani bisa lebih fokus untuk maju menanam bibit padinya tanpa harus mencari jarak tanam untuk bibit padinya.

4. Lubang jarak tanam tidak ada yang terlewat

Jika dibandingkan dengan teknik tandur yang seringkali terlewatnya lubang jarak tanam, berbeda dengan tanju. Lubang jarak tanam yang akan ditanami berada di dapan sehingga memudahkan untuk mengisinya dengan bibit dan tidak akan terlewat untuk ditanami.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler