Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Tidak Terkejar Pesaingnya Versi Survei WRC

Senin, 28 Oktober 2024 – 11:16 WIB
Warna Research Center (WRC) menyatakan paslon 02 Rudy Mas’ud-Seno Aji meraih elektabilitas dari publik sebesar 56,3 persen di Pilgub Kalimantan Timur. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Warna Research Center (WRC) menyatakan paslon 02 Rudy Mas’ud-Seno Aji meraih elektabilitas dari publik sebesar 56,3 persen di Pilgub Kalimantan Timur.

Direktur Eksekutif WRC Dedi Rohman mengatakan, untuk paslon lain yakni, Isran Noor-Hadi Mulyadi diusung oleh 6 parpol meraih hasil dengan angka 36,8 persen.

BACA JUGA: Survei Pilkada Kaltim: Elektabilitas Rudy-Seno 57,9 Persen, Kalahkan Isran-Hadi

"Sementara yang tidak tahu dan tidak menjawab sebanyak 6,90 persen," Dedi Rohman dalam siaran pers tertulis, Senin (28/10).

Dedi menuturkan dirinya memberikan pertanyaan terbuka, seandainya pemilihan langsung kepala daerah dilaksanakan pada hari ini. 

BACA JUGA: Elektabilitas Rudy Masud-Seno Aji Kalahkan Petahana di Pilkada Kaltim versi Survei LPMM

Hasilnya paslon 02 Rudy Mas'ud-Seno Aji mendapatkan 51,9 persen. pasangan 01 yaitu petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi meraih 30,9 persen Kemudian yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebanyak 17,2 persen.

Dedi mengungkapkan pada pertanyaan tertutup lewat kuisioner, para responden memberikan penilaian pilihan sebesar 56,3 persen untuk paslon 02 Rudy Mas’ud-Seno Aji sedangkan paslon 01 Isran Noor-Hadi Mulyadi 36,8 persen, dan tidak memilih sebanyak 6,9 persen.

WRC dalam survei ini juga memotret beberapa problem dirasakan para responden yang menjadi masalah utama masyarakat Kalimantan Timur selama kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi.

Di antaranya masalah ekonomi terkait sulitnya lapangan pekerjaan dan tingginya harga kebutuhan pokok, menjadi masalah yang paling banyak di bicarakan oleh masyarakat Kalimantan Timur.  

"Kemudian, masalah pertanian seperti ketersediaan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) menjadi masalah lain untuk menjadi perhatian utama," kata Dedi.

Selain itu, kinerja pemerintah Provinsi Kaltim di bawah kepemimpinan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi mendapat sorotan buruk dari para responden dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. 

"Dalam survei kali ini tergambar bahwa ada beberapa pokok persoalan di Kaltim yang harus menjadi perhatian utama agar diselesaika," kata Dedi.  

Secara rinci, Dedi menungkapkan, presentase persoalan menjadi perhatian para responden dalam survei kali ini. Di antaranya masalah ekonomi sebanyak 49,7 persen respoden menyatakan ekonomi keluarga mereka memburuk atau turun drastis elama lima tahun terakhir. 

Kemudian, sebanyak 48,4 persen respoden menyatakan sulitnya lapangan pekerjaan dan lapangan usaha selama lima tahun terakhir. Lalu masalah pupuk subsidi untuk petani perkebunan sebanyak 32,1 persen responden menyatakan sulit didapat.

Selanjutnya, sebanyak 20,1 persen respoden menyatakan masalah infrastruktur di Kalimatan Timur yang belum layak sebagai provinsi menyandang status Ibukota Negara Indonesia.

Lalu, sebanyak 50,8 persen menyatakan bahwa rendah kualitas sarana dan prasarana kesehatan di Kalimantan Timur. 

"Terakhir sebanyak 49,2 persen menyatakan rendah kulaitas sarana prasarana pendidikan di Kalimantan Timur," ujarnya.

Dedi menuturkan dengan hasil survei itu juga terlihat bahwa fenomena keinginan untuk perubahan di Kaltim tercermin dalam angka angka survei.

Dedi menjelaskan data survei lapangan dilakukan mulai 16 hingga 26 Oktober 2024.

Menggunakan 1.540 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/Kota di Kaltim yang terdistribusi secara proporsional.

Metodologi dalam survei ini adalah multi stage random sampling dengan margin of error (toleransi kesalahan) sebesar 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Survei   Kaltim   pilkada  

Terpopuler