Elektabilitas Tembus 60,7 Persen, Willem Wandik-Giyai Potensi Menang di Pilkada Papua Tengah

Senin, 02 September 2024 – 19:34 WIB
Hasil survei Laboratorium Suara Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Willem Wandik-Giyai tembus 60,7 persen dan berpotensi menang di Pilkada Papua Tengah. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, PAPUA TENGAH - Laboratorium Suara Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survei preferensi masyarakat Provinsi Papua Tengah menjelang Pilkada 2024.

Hasil survei menunjukkan tingkat elektabilitas pasangan calon Willem Wandik-Aloysius Giyai menembus angka 60,7 persen.

BACA JUGA: Diusung Gerindra jadi Cagub Papua Tengah, John Wempi Wetipo: Kami Pegang Teguh Amanah Ini

"Di urutan selanjutnya berturut-turut pasangan Meki Nawipa-Denas Geley dipilih sebanyak 12,2 persen, Natalis Tabuni-Titus Natkime 10,6 persen, John Wempi Wetipo-Ausilius Youw 8,1 persen, dan sebanyak 8,4% persen belum menentukan pilihan," kata Direktur Eksekutive LSI Albertus Dino dalam keterangannya, Senin (2/9).

Dino menyampaikan tingginya tingkat keterpilihan pasangan Willem Wandik-Aloysius Giyai memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat popularitas dan akseptabilitas paslon gubernur dan wakil gubernur yang diuji pada responden dengan memberikan 4 nama paslon gubernur dan wakil gubenur.

BACA JUGA: PKB Resmi Usung Willem Wandik-Aloysius Giyai di Pilgub Papua Tengah

Selain itu, juga ditanyakan kepada responden seberapa kenal dan diterima atau disukai nama terhadap empat paslon tersebut pada masyarakat Papua Tengah.

Hasil survei mencatat Willem Wandik-Giyai dikenal 89,9 persen warga responden di Papua Tengah dan disukai oleh 91,3 persen dari yang mengenal namanya.

BACA JUGA: Survei TBRC, Willem Wandik-Aloysius Berpotensi Menang di Pilkada Papua Tengah

Hal ini disebabkan Willem Wandik merupakan salah satu dari Tim Kajian Pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Papua yang salah satu hasilnya terbentuk Provinsi Papua Tengah.

Kemudian Aloysius Giyai dikenal sebagai tokoh kesehatan Papua yang berhasil memperbaiki Sistim pelayanan kesehatan di Papua.

Sementara itu, hasil survei menunjukkan Meky Nawipa-Denas Geley dikenal oleh 40,4 persen warga dan disukai oleh 32,2 persen.

Kata Dino, Meky Nawipa hanya dikenal sebagai pemuda Papua yang menjadi pilot.

Menurut Dino, hal ini bukan yang istimewa karena banyak sekali sebelum Meky Nawipa, orang asli Papua yang menjadi pilot di Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara.

"Kemudian, pasangan Natalis Tabuni - Titus Natkime dikenal oleh 30,8 persen warga dan disukai oleh 29,9 persen dari yang mengenalnya. Pasangan lain John Wempi Wetipo-Ausilius Youw dikenal oleh 51,7 persen warga dan disukai oleh 26,8 persen dari yang mengenalnya," beber Dino

Dino mengungkapkan Willem Wandik sebagai calon gubernur di masyarakat Papua Tengah masuk dalam kategori sosiometrik, di mana muncul dari daya tarik individu yang disukai karena berbagai sifat baiknya dan perilakunya sebagai pemimpin di masyarakat.

Selain itu memiliki kemampuan personal, memiliki empati dan sering membantu orang lain.

Hal ini terkait dengan gaya kepemimpinan Willem Wandik saat menjabat sebagai Bupati Puncak.

Ketiga tokoh bakal cagub lainnya masuk masuk dalam kategori popularitas perceived (dikenal tapi tidak disukai) karena reputasinya yang kurang positif dan merugikan perilaku pribadinya.

Dino mencontohkan mantan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Jhon Wempi Wetipo yang dianggap oleh masyarakat bukan orang asli Papua Tengah.

Dino menjelaskan survei LSI dilakukan pada 24 Agustus-1 September 2024 menggunakan sample sebanyak 1200 responden dari populasi DPT Papua Tengah sebanyak 1.128.844.

Survei ini mengunakan metode multistage random sampling.

"Margin of error dari survey ini adalah +/-2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan metode wawancara face to face dan melalui video call," terangnya.

Pakar Komunikasi Politik dan Kesejahteraan Sosial dari Rutgers The State University of New Jersey, Rinjani Sujono menilai penyebab Willem Wandik-Aloysius Giyai paling banyak dipilih, pertama dikarenakan kondisi Papua Tengah yang merupakan provinsi baru yang dinamis.

Selain itu, berubah-ubah dalam hal keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya yang masih tertinggal sehingga menjadi kekhawatiran sendiri bagi masyarakat Papua Tengah akan masa depan.

"Sosok Willem Wandik dengan pengalaman selama memimpin Kabupaten Puncak dan Aloysius Giyai yang ahli dalam bidang kesehatan dinilai mumpuni untuk memecahkan masalah itu," kata Rinjani Sujono.

Menurut Rinjani Sujono, Willem Wandik-Aloysius Giyai jug dikenal memiliki karakter pemberani, tegas, dan tenang yang diyakini bisa memenuhi keinginan masyarakat Papua Tengah.

Keduanya juga dapat dianggap sebagai sosok yang menawarkan masa depan terbaik untuk masyarakat Papua Tengah.

"Masyarakat Papua Tengah itu sederhana saja, bukan hanya janji semata, tetapi bisa direalisasikan. Ini menunjukkan masyarakat Papua Tengah yang rasional butuh kepastian masa depan, peningkatan kualitas hidup, tingkat kesejahteraan, dan butuh lapangan kerja yang baik," sebutnya. (mar1/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler