Menanggapi hal itu, Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa popularitas muncul menjadi angka yang tinggi karena tokoh yang bersangkutan memiliki sering tampil di depan publik. Frekuensi tampil ini biasanya ditentukan oleh jabatan di depan publik.
"Kalau prabowo popularitasnya ada di bawah Megawati dan Jusuf kalla, saya kira bisa dipahami karena keduanya (JK dan Mega) pernah menjadi presiden dan wakil presiden. Sedangkan Prabowo tidak pernah. Menteri juga tidak," kata Muzani, Senin (9/7).
"Elektabilitas Prabowo bisa tinggi karena ide dan gagasan yang diusungnya mampu diserap masyarakat secara efektif. Elektabilitas menjadi tinggi karena orang yakin dengan ide dan gagasannya. Di sini Prabowo unggul," lanjut Anggota Komisi I DPR itu.
Karenanya, Muzani menegaskan Gerindra akan mendorong lahirnya gagasan baru, misalnya dengan merancang blue print lima tahun. Dicontohkan, tahun pertama merencanakan mencetak sawah baru, berapa luasnya, berapa biayanya, berapa tenaga yang terserap, dan berapa nilai produksinya. "Ini gagasan besar yang akan diterjemahkan," katanya sedikit mencontohkan gagasan yang dimaksud itu.
Nah, saat ditanya siapa yang cocok untuk mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden, Muzani mengatakan, harus ada tokoh yang lebih populis. "Ini karena prabowo bukan tipe orang yang suka tampil dan melakukan pencitraan. Karena itu kriteria harus melengkapi nama Prabowo sebagai calon presiden," jelas Muzani lagi.
Saat ini, kata Muzani Partai Gerindra tengah menjaring sejumlah nama untuk cawapres mendapingi Prabowo, seperti nama-nama yang telah bermunculan di media. Saat ini juga Partai Gerindra tengah mengusung gagasan konfrensi nasional yang agendanya mendukung penguatan Prabowo sebagai calon presiden, dan menjaring cawapres.
"Pokoknya nama-nama yang sudah beredar di media massa," kata Muzani.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei SMRC menyebutkan nama Prabowo Subianto kembali menduduki urutan teratas dukungan dari masyarakat pemilih sebagai capres di Pemilu 2014. Ia mendapat dukungan sebesar 29,4 persen.
"Dari nama tokoh nasional yang sudah dikenal luas dan kemungkinan akan maju sebagai capres secara lebih sungguh, maka Prabowo adalah nama yang paling baik tingkat penerimaannya di masyarakat," kata CEO SMRC, Grace Natalie, di Hotel Four Season, Jakarta (8/7).
Nama Prabowo yang kian menanjak ini mengalahkan nama dua tokoh seperti Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie alias. Mega dalam survei ini mendapat dukungan sebesar 26,7 persen. Sementara Ical mendapat dukungan terendah 17,9 persen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khofifah Tak Berambisi Dampingi Ical
Redaktur : Tim Redaksi