Elektabilitas Wahono-Nurul Meroket di Pilkada Bojonegoro, Sulit Dikejar Teguh-Farida

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 23:55 WIB
Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah, Foto: Source for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Elektabilitas Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah, meroket di Pilkada Bojonegoro 2024.

Hal ini terekam dalam hasil survei terbaru Poltracking Indonesia untuk Pilkada Bojonegoro 2024.

BACA JUGA: Wahono Berkomitmen Mewujudkan Bojonegoro jadi Daerah Unggulan Pertanian di Jatim

Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas pasangan Wahono-Nurul di angka 78,6 persen.

Kemudian pasangan Cabup-Cawabup Bojonegoro nomor urut 1, Teguh Haryono-Farida Hidayati, berada di angka 12,2 persen.

BACA JUGA: Wahono Pastikan Insentif Tambahan & Layanan BPJS Ketenagakerjaan Guru Swasta Bojonegoro

Sementara, pemilih yang belum menentukan pilihannya atau tidak menjawab 9,2 persen.

Pengamat politik Citra Institute Efriza mengatakan kekuatan elektoral Wahono-Nurul sangat berat untuk dikejar paslon pesaingnya. 

BACA JUGA: Ketua DPC PPP Bojonegoro Sebut Wahono-Nurul Pemimpin Hebat untuk Bojonegoro Kuat

Meskipun, kata dia, dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi untuk mengejar kemenangan. 

“Kalau saya melihat hasil surveinya, secara teori sudah sangat berat untuk mengejar elektabilitas Wahono-Nurul," kata Efriza dalam keterangannya, Sabtu (19/10).

Efriza mengatakan pasangan Wahono-Nurul telah memenuhi target dasar psikologis elektoral, yakni di angka 78,2 persen.

Apalagi waktu pencoblosan berada di depan, yakni tinggal satu bulan lagi.

Seperti diketahui hari pencoblosan akan digelar pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

Karena itu, dinilai sulit bagi pasangan Teguh-Farida, mengejar elektabilitas Wahono-Nurul.

“Rasanya dengan waktu yang tidak sampai dua bulan ini, berat sekali pesaingnya, Teguh-Hidayati mengejar elektoral Palon Wahono-Nurul," kata Efriza. 

"Kita tahu yang belum menentukan pilihan saja hanya berada di angka 9,2 persen. Andaikata angka yang belum menentukan itu diambil semua oleh paslon terdekat dalam hal ini nomor urut 1, maka hasilnya juga masih belum sampai mengejar, mungkin hanya mengikis selisih angka saja,” papar Efriza. 

Survei Poltracking Indonesia yang dirilis kali ini memakai sampel 1.600 responden. Survei dilakukan di Kabupaten Bojonegoro pada 4-10 Oktober 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. (*/boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler