JAKARTA - Pengakuan capres dari Golkar, Jusuf Kalla (JK) bahwa duet SBY Berbudi dan Mega Pro bakal menjadi pesaing berat di pilpres mendatang ternyata sejalan dengan analisa pengamatSebab, sosok Wiranto yang menjadi wakil JK di kursi cawapres ternyata tidak banyak mendongkrak tingkat keterpilihan duet yang mengusung tagine JK-Win itu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survey Nasional (LSI), Umar S Bakri menilai sosok Wiranto selama enam bulan belakangan mengalami penurunan elektabilitas yang sangat luar biasa
BACA JUGA: JK Akui SBY dan Mega Sebagai Pesaing Berat
“Salah satu penyebab turunnya elektabilitas Wiranto bisa jadi sebagai salah satu kegagalan dari konsultan komunikasi dan politikSalah satu contoh prilaku komunikasi politik yang sangat merugikan Wiranto dalam kampanye pilleg dan selama proses pencawapresnya adalah menyerang habis kebijakan pemerintah secara terbuka
BACA JUGA: Minta KPU Lebih Jujur dan Adil
“Jelas, secara psikologi politik masyarakat Indonesia tidak suka prilaku politik menyerang dan menjelekkan pihak lain,” tegas Umar.Selain itu, Umar juga merasa prihatin atas kenyataan turunnya perolehan suara Partai Hanura yang hanya memperoleh sekitar 3 juta suara
“Jelas, ada sesuatu yang salah dalam ring satu (1) Wiranto, terutama peranan dan kinerja konsultan komunikasi politik Wiranto enam bulan belakangan
BACA JUGA: Mahasiswa Ajak, Lawan SBY Sekarang Juga !
Saya menduga jangan-jangan telah terjadi sebuah konspirasi diantara sesama konsultan untuk membunuh karir politik Wiranto,” tegas Umar.Lebih lanjut dipaprakannya, rekam jejak Wiranto sesungguhnya sudah lebih dari cukupPersoalannya sekarang, Wiranto memang tidak diberikan masukan sesuai dengan konteks dan prilaku politik terkini rakyat Indonesia.
Sebaliknya, kata Umar, Partai Demokrat dan SBY dalam menghadapi pilpres yang akan datang justru mampu menjaga citra“SBY yang telah lama membangun dan menjaga pencitraannya justru menguntungkan konsultan komunikasi politiknya yang saat ini dipakaiSiapa pun konsultan yang dipakai SBY, justru merasa dapat durian runtuh karena SBY itu pintar menjaga citra dirinya,” kata Umar
Sayangnya, kata Umar, sudah dua minggu belakangan ini SBY terlihat agak mudah tersinggung dan sering berpaling saat menghadapi tatapan masyarakat di setiap kali pertemuan.(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Main di Dua Kaki
Redaktur : Tim Redaksi