Elektabilitas Wiranto Kian Merosot

Tim Konsultan Gagal Lakukan Politik Pencitraan

Sabtu, 16 Mei 2009 – 16:37 WIB

JAKARTA - Pengakuan capres dari Golkar, Jusuf Kalla (JK) bahwa duet SBY Berbudi dan Mega Pro bakal menjadi pesaing berat di pilpres mendatang ternyata sejalan dengan analisa pengamatSebab, sosok Wiranto yang menjadi wakil JK di kursi cawapres ternyata tidak banyak mendongkrak tingkat keterpilihan duet yang mengusung tagine JK-Win itu.

Direktur Eksekutif Lembaga Survey Nasional (LSI), Umar S Bakri menilai sosok Wiranto selama enam bulan belakangan mengalami penurunan elektabilitas yang sangat luar biasa

BACA JUGA: JK Akui SBY dan Mega Sebagai Pesaing Berat

“Salah satu penyebab turunnya elektabilitas Wiranto bisa jadi sebagai salah satu kegagalan dari konsultan komunikasi dan politik
Enam bulan belakangan ini (Wiranto) gagal memberikan ide-ide original yang sesuai dengan kultur dan budaya politik Indonesia,” kata Umar S Bakry, di Jakarta Sabtu (16/5).
 
Salah satu contoh prilaku komunikasi politik yang sangat merugikan Wiranto dalam kampanye pilleg dan selama proses pencawapresnya adalah menyerang habis kebijakan pemerintah secara terbuka

BACA JUGA: Minta KPU Lebih Jujur dan Adil

“Jelas, secara psikologi politik masyarakat Indonesia tidak suka prilaku politik menyerang dan menjelekkan pihak lain,” tegas Umar.
 
Selain itu, Umar juga merasa prihatin atas kenyataan turunnya perolehan suara Partai Hanura yang hanya memperoleh sekitar 3 juta suara
Jumlah tersebut jauh dibawah perolehan suara yang diperoleh Wiranto sebagai capres di tahun 2004 yang mampu meraup 20 juta suara.
 
“Jelas, ada sesuatu yang salah dalam ring satu (1) Wiranto, terutama peranan dan kinerja konsultan komunikasi politik Wiranto enam bulan belakangan

BACA JUGA: Mahasiswa Ajak, Lawan SBY Sekarang Juga !

Saya menduga jangan-jangan telah terjadi sebuah konspirasi diantara sesama konsultan untuk membunuh karir politik Wiranto,” tegas Umar.
 
Lebih lanjut dipaprakannya, rekam jejak Wiranto sesungguhnya sudah lebih dari cukupPersoalannya sekarang, Wiranto memang tidak diberikan masukan sesuai dengan konteks dan prilaku politik terkini rakyat Indonesia.
 
Sebaliknya, kata Umar, Partai Demokrat dan SBY dalam menghadapi pilpres yang akan datang justru mampu menjaga citra“SBY yang telah lama membangun dan menjaga pencitraannya justru menguntungkan konsultan komunikasi politiknya yang saat ini dipakaiSiapa pun konsultan yang dipakai SBY, justru merasa dapat durian runtuh karena SBY itu pintar menjaga citra dirinya,” kata Umar

Sayangnya, kata Umar, sudah dua minggu belakangan ini SBY terlihat agak mudah tersinggung dan sering berpaling saat menghadapi tatapan masyarakat di setiap kali pertemuan.(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Main di Dua Kaki


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler