Elida: Anakku… Kasihan Sekali Kau!

Rabu, 27 September 2017 – 17:55 WIB
Pelaku perampokan yang menewaskan sopir taksi online, David Julhar Simanjuntak, Minggu (24/9) dini hari lalu, yakni Ari dan Rizky, ditembak hingga tewas karena melawan saat hendak ditangkap Senin (25/9) pagi. Foto: sumutpos/j

jpnn.com, MEDAN - Elida Henim dan Warno, orang tua Ari, tersangka perampok driver Grab Car yang tewas ditembak polisi menangis sesenggukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan, Senin (25/9) lalu.

Elida yang mengenakan kerudung putih berkali-kali menanyakan keberadaan anaknya yang baru saja menamatkan sekolahnya di bangku SMA tersebut.

BACA JUGA: Kejahatan Jalanan Marak, Poldasu Bentuk Timsus Antibegal

Dia tak menyangka, anaknya terlibat perampokan yang menewaskan sopir taksi online, David Julher Simanjuntak pada Minggu (24/9) dini hari lalu.

“Anakku itu nggak ada salah. Dia nggak mungkin ikut-ikutan membunuh. Anakku… kasihan kalilah kau,” ucap Elida dengan bibir bergetar sambil memegangi spion mobil yang terparkir di seputar RS Bhayangkara.

BACA JUGA: Calon Pengantin Tewas Ditabrak KA, Undangan Berserakan

Elida mengungkapkan, anaknya dijemput temannya yang bernama Rizki keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Warno kukuh melarang anaknya untuk keluar lagi, mengingat waktu sudah larut malam.

“Ayahnya sudah larang keluar, tapi dia tetap keluar. Dia dijemput kawannya malam itu. Biasanya dia main warnet yang kutahu,” ucap warga Pasar VII Tembung, Deliserdang ini.

BACA JUGA: Suami ke ATM, Istri dan Bayinya di Mobil Didatangi Perampok

Melihat kerumunan wartawan di sekeliling keluarga Ari, Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho pun mendekat.

Dari penjelasan Sandi, Ari terlibat bekerja sama dengan Rizky saat melakukan melakukan pencurian disertai kekerasan terhadap David Julher Simanjuntak dengan barang bukti sebilah pisau.

“Anak ibu ini, bagian dari tersangka lain. Yang bersangkutan memang terlibat dalam aksi (perampokan) kemarin. Kami temukan barang bukti kendaraan dan harta benda milik korban serta pisau,” tuturnya.

Dia ditembak mati lantaran melawan polisi saat hendak ditangkap di Jalan Pandu.

Mendengar penjelasan Kapolrestabes, Elida kemudian melontarkan permintaan agar Polisi segera memberikan jasad anaknya untuk segera dimakamkan.

“Saya minta tolong sama Bapak lah. Bantulah kami Pak. Saya mohon agar jenazah anak saya segera bisa dibawa pulang. Kan sudah berhari-hari di rumah sakit,” pintanya.

Kapolrestabes kemudian berjanji akan secepatnya mengembalikan jenazah pelaku kepada keluarga. Saat beraksi, Ari dan Rizky sempat mencatut nama Detasemen Gegana Brimob Polda Sumut dengan nama Bripka J Manullang. Bermodal akun tersebut, kepolisian berhasil mengungkap identitas dan melacak keberadaan pelaku.

“Dari akun itukan ada tertinggal nomor handphone. Kemudian, kami melakukan tracking (pelacakan) terhadap nomor yang ada di akun tersebut. Kami berhasil menemukan keberadaan pelaku,” kata Sandi.

Saat dilakukan pelacakan, nomor handphone yang digunakan pelaku berpindah-pindah tempat sejak perampokan. Terakhir, polisi mendeteksi keberadaan pelaku melintas di Jalan Ismailiyah menuju Jalan Pandu.

“Nomor handphonennya kadang aktif dan nonaktif. Dini hari itu, kembali aktif dan kami melakukan pengejaran. Setelah kami tahu posisinya, kami langsung melakukan penindakan. Ketika hendak diamankan, kedua tersangka ini melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas,” kata Sandi. (dvs/ted/adz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Polisi Tembak Mati Perampok dan Pembunuh Driver Grab


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler