Eliminasi Endemik Malaria di Perbatasan, Satgas Pamtas Yonif 126/KC Lakukan Ini

Selasa, 07 Desember 2021 – 03:51 WIB
Satgas Pamtas Yonif 126/KC mendukung upaya pemerintah dalam mengeliminasi kasus penyakit malaria di masyarakat wilayah perbatasan RI-PNG. Foto: Penerangan Satgas Pamtas

jpnn.com, KEEROM - Satgas Pamtas Yonif 126/KC mendukung upaya pemerintah dalam mengeliminasi kasus penyakit malaria di masyarakat wilayah perbatasan RI-PNG.

Upaya tersebut, diwujudkan dengan menyelenggarakan sosialisasi tentang bagaimana memutus siklus hidup nyamuk pembawa penyakit malaria dengan perangkap nyamuk sederhana kepada masyarakat di Kp. Monggoefi, Papua.

BACA JUGA: Peduli Kasih, Satgas Pamtas TNI Yonif 126/KC Pos Waris Obati Warga

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 126/Kala Cakti Letkol Inf Dwi Widodo dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (6/12/2021).

Dansatgas menyampaikan selama persiapan tugas di home base seluruh personel Satgas Pamtas Yonif 126/KC telah dibekali berbagai macam keterampilan. Salah satunya adalah membuat perangkap nyamuk sederhana untuk mencegah berkembangnya Anopheles, nyamuk penyebar parasit malaria.

BACA JUGA: Tegah Ratusan Kemasan MMEA Ilegal, Wujud Sinergi Bea Cukai Nunukan dan Satgas Pamtas

“Sekarang waktunya kita menyosialisasikan ilmu yang kita peroleh di satuan kepada masyarakat di perbatasan. Semoga dengan adanya sosialisasi ini perkembangan nyamuk malaria dapat dieliminasi,” ujar Dansatgas.

Wadan Pos KM 140 Satgas Pamtas Yonif 126/KC Serda Egi Fahlevi mengatakan membuat perangkap nyamuk sederhana sangatlah mudah.

BACA JUGA: Gelar Aksi di Kantor Perwakilan NTT, IKBS Jabodetabek Soroti Pernyataan Gubernur Viktor Laiskodat

“Kita hanya perlu menyiapkan botol plastik bekas, gula merah, ragi dan lakban hitam. Setelah perangkap tersebut jadi, kita hanya perlu meletakannya di sekitar rumah. Nanti nyamuk itu akan masuk dan terperangkap di dalamnya,” jelasnya.

“Kami mengimbau masyarakat Kp. Monggoefi untuk selalu melakukan 4M (menutup wadah, lubang genangan yang berisi air, jangan suka menggantung baju atau menumpuk barang, memotong dan bersihkan tanaman liar dipekarangan rumah dan yang terakhir menutup jendela di malam hari,” tutup Egi.

Sementara itu Bapak Damianus Onanggie (55) selaku Ondoafi di Kp. Monggoefi mengungkapkan bahwa penyakit malaria telah banyak memakan korban jiwa dan dengan adanya sosialisasi dari TNI, diharapkan penyakit malaria di wilayahnya dapat berkurang.

“Kami sangat senang sekali bapak-bapak TNI mau datang ke kampung kami untuk mengajarkan bagaimana membuat perangkap nyamuk dan cara hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” ucap Damianus.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler