Elit Dukung Incumbent, Mesin Banteng DKI Rusak

Kamis, 15 Maret 2012 – 09:20 WIB
KONTROVERSI sikap politik jelang Pilkada DKI 2012 mendera PDIP. Pasalnya, terdapat perbedaan keinginan antara elit partai dengan basis akar rumput. Bila elit partai berlambang banteng itu ingin mengusung calon gubernur dari incumbent, kader di arus bawah justru menolak figur tersebut.

Kondisi demikian cenderung membuat perpecahan di tubuh PDIP. Apabila elit partai memaksakan keinginan tersebut, maka upaya konsolidasi kader yang dibangun hingga ke tingkat rukun warga (RW) akan berantakan. Sebab militansi kader partai yang dikenal dengan slogan wong cilik itu cukup kuat.
 
Ketua Departemen Politik DPD PDIP DKI Jakarta Marihot Napitupulu menegaskan, hingga kini arus bawah internal partai tidak bisa menerima figur incumbent (Fauzi Bowo). “Jangan hanya demi kepentingan elit politik saja. Seharusnya bisa mendengar aspirasi seluruh kader di tingkat yang paling bawah,” ujar dia kepada INDOPOS (JPNN Grup).

Menurut dia, upaya membangun konsolidasi di segala lapisan telah dilakukan secara maksimal. Mesin politik partai telah disiapkan. Diperlukan perhatian khusus elit partai atas kondisi demikian. “Mesin partai bisa menjadi penentu dari kebijakan yang dikeluarkan elit partai,” tandas Marihot.

Untuk mengetahui keinginan arus bawah PDIP, telah dilakukan penjaringan aspirasi. Hasilnya yakni menginginkan figur baru yang lebih visioner dalam membangun dan mensejahterakan rakyat Jakarta. “Dari berbagai pertemuan dengan pengurus ranting dan tingkat RW, semuanya menolak incumbent,” beber dia.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu PDIP telah melaksanakan fit and proper test calon gubernur. Dua orang kandidat mengikuti tahapan tersebut yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Nono Sampono. Lantaran Nono Sampono telah dipinang oleh Cagub Alex Noerdin, maka pilihannya hanya Jokowi.

Ironisnya, elit PDIP justru mengerdilkan Jokowi yang merupakan kader terbaik dan mengumandangkan wacana mendukung incumbent. Hal itulah yang memicu penolakan keras dari arus bawah. “Kami dari departemen politik bersama para kader militant seperti korban 27 Juli, akan terus memperjuangkan aspirasi arus bawah,” pungkas Marihot. (rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham Dituding Salahgunakan Wewenang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler