Elite Parpol Jangan Sombong, Nama Capres-Cawapres Tak Bisa Dianggap Enteng

Rabu, 19 April 2023 – 19:38 WIB
Indikator Politik Indonesia mengingatkan parpol untuk tidak menganggap remeh nama-nama yang muncul dalam pilpres. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengingatkan partai politik untuk tidak menganggap remeh nama-nama yang muncul jelang pesta demokrasi 2024.

Terlebih, jika nama-nama itu merupakan pilihan rakyat.

BACA JUGA: Menjelang Pilpres 2024, Duet Ganjar Pranowo - Erick Thohir jadi Pilihan Utama Masyarakat

Menurut Burhanuddin, nama-nama potensial dalam Pilpres 2024 dapat dilihat dari temuan lembaga-lembaga survei yang kredibel. 

"Kenapa? Karena nama-nama yang muncul dari temuan survei itulah yang mendapatkan dukungan publik secara luas,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Isu-Isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20’ secara virtual, Rabu (19/4).

BACA JUGA: Pilpres 2024, Hasto: Bandul Politik Baru Bergerak Setelah Bu Mega Mengumumkan Capres PDIP

Burhanuddin menilai kepercayaan pada terhadap partai paling rendah. Jadi meskipun kewenangan menominasikan capres dan cawapres berada di tangan partai, mereka tidak boleh mengabaikan aspirasi publik. 

"Publiklah yg akhirnya menentukan siapa capres dan cawapres yg menang, bukan elite partai," sambungnya.

Temuan terbaru Indikator terkait kontestasi Pemilihan Presiden 2024, misalnya, dukungan masyarakat lebih mengarah kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menurut Burhanuddin, dukungan untuk Prabowo kini mencapai 32,7 persen.

“Posisi kedua kini ditempati Ganjar Pranowo dengan 27,9 persen, menyusul Anies Baswedan dengan 22,2 persen,” ungkap Burhanuddin.

Dalam bursa calon wakil presiden, selain Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, nama Erick Thohir juga makin menguat.

Dukungan terhadap Erick Thohir pada simulasi calon wakil presiden, tampak sangat kuat dipengaruhi oleh evaluasi kinerjanya terkait dengan isu Piala Dunia U-20.

Adapun survei dilakukan dalam rentang 8-13 April 2023, menempatkan 1.212 responden melalui sambungan telepon. Menurut Burhanuddin, tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen. 

“Bila itu (nama-nama versi publik) diabaikan partai politik, tidak didengar, maka partai makin tidak dipercaya publik karena tak mampu menangkap aspirasi rakyat melalui temuan-temuan survei akademik,” imbau Burhanuddin.

Di sisi lain, Burhanuddin membenarkan jika partai memiliki hak konstitusi untuk mengusung atau mendukung calon presiden dan wakilnya. 

Namun, Burhanuddin mengingatkan, tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik selama ini selalu rendah jika dibandingkan lembaga lain. 

“Oleh sebab itu, nama-nama yang muncul dari survei sebagai bentuk aspirasi dan dukungan publik harus menjadi konsen dan perhatian parpol," kata Burhanuddin.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler