jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti pendukung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang saling berbalas pantun.
Teddy menilai kedua belah pihak itu terlibat perdebatan siapa yang punya backing pengusaha di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Waketum Partai Garuda Sebut Wajar Negara Punya Utang
"Itu untuk bahan kampanye, bahwa si A disupport oleh rakyat jelata, si B disupport oleh pengusaha," ujar Teddy kepada wartawan, Selasa (25/4).
Teddy mengatakan tidak perlu berebut pesona paling sederhana.
BACA JUGA: Partai Garuda Minta Pemda Bijaksana, Ekspresi Anak Muda Jangan Dimatikan
Apalagi sampai disebut paling di-support oleh rakyat, karena capres menurut UU Pemilu memang boleh mendapatkan sumbangan dari pengusaha.
Dia menyebut untuk setiap perusahaan, bisa menyumbangkan dana ke Capres maksimal Rp 25 milliar, untuk perseorangan maksimal Rp 2,5 milliar.
"Bohong jika ada capres yang tidak melakukan hal ini, karena ini sah. Pilpres tentu perlu biaya untuk kampanye," katanya.
Namun, Jubir Partai Garuda itu menuturkan yang seharusnya diangkat dalam berbalas pantun adalah, apa keunggulan capres yang didukung, bukan malah berebut membuat drama paling merakyat.
"Kenapa ukuran lawan berat di pilpres hanya diukur dengan dana kampanye? Kalau ukurannya hanya itu saja, ini kita mau mengadakan pemilihan presiden atau pemilihan pengusaha paling kaya?" pungkas Teddy.(mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul