Elpiji Tabung Masih Langka

Jumat, 16 November 2012 – 11:09 WIB
MREBET- Kelangkaan elpiji terjadi hampir merata di daerah Utara Purbalingga. Warga pun mulai mengeluh. Mereja juga resah.  Pasalnya kelangkaan elpiji ini mulai menghambat aktivitas ibu rumah tangga.

“Sudah seminggu elpiji 3 kilogram susah dicari,” tutur salah seorang pengguna elpiji, Rodiyah. Dia menuturkan, elpiji tiga kilogram bisa digunakan selama sepuluh hari.

Budy Hartono salah satu distributor elpiji mengakui kelangkaan elpiji di pasaran. Hal ini karena distributor sedang menata pendistribusian elpiji. “Kemarin kita pakai kuota dasar,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan permintaan ke Pertamina untuk mengatasi kelangkaan ini. Dia memperkirakan pasokan elpiji ini akan kembali normal pada akhir November ini.

Selain mengajukan permintaan tambahan ke pertamina, dia juga sudah berkoordinasi dengan Dinperindag untuk mengatasi kelangkaan ini. “Pertamina sudah setuju dengan penambahan elpiji,” imbuhnya.

Kasi Distribusi dan Pengawasan Dinperindagkop Purbalingga, Bambang Hidayanto mengakui sempat terjadi kelangkaan elpiji tersebut. Namun hal itu sudah disikapi dengan penambahan fakultatif hingga 300 persen.

"Beberapa hari lalu memang saya dengar ada keluhan seperti itu. Hal itu, kemungkinan karena adanya sejumlah hari raya yang berdekatan di bulan ini. Sebelumnya, hal itu pernah terjadi pada  Agustus lalu, bahkan penambahan fakultatif mencapai 500 persen dari kuota normal," jelasnya.

Dia menambahkan untuk penambahan fakultatif juga memerlukan sedikit proses sekurang-kurangnya satu hari sebelum dikirim dari Pertamina."Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat dinilai masih cukup rendah. Syarat konsumen elpiji bersubsidi seharusnya diperuntukan untuk masyarakat yang berpenghasilan tidak lebih dari Rp 1,5 juta," imbuhnya.

Selain itu, Bambang menuturkan untuk indikasi tabung yang keluar Purbalingga, dipastikan tidak ada. "Karena masing-masing daerah memiliki warna segel yang berbeda-beda, seperti hijau untuk wilayah Purbalingga, merah untuk Banyumas, dan kuning untuk Banjarnegara," ungkapnya. (bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikepung Macet, Warga Ancam Class Action

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler