BACA JUGA: Target Pajak Hotel Hingga 40%
Konsorsium itu akan masuk dalam penyertaan ELTY sebesar 51 persen dalam pengelolaan bersama BJA, dengan PT Sentul City Tbk (BKSL)BACA JUGA: Figur Komisaris Telkom Masih Digodog
Tapi merupakan penyertaan dalam BJA,” ujar Hiramsyah S Thaib, Presiden Direktur & CEO ELTY, di Jakarta.Hiramsyah menuturkan, untuk porsi penyertaan BJA, ELTY akan mengambil porsi kepemilikan sebesar 51 persen
BACA JUGA: Apresiasi Top Indonesia Living Legend
Sementara sisa saham baru yang dikeluarkan BJA, akan dieksekusi oleh BKSL senilai Rp 202 miliar.Untuk mengambil saham baru BJA itu, ELTY menyediakan dana sebesar Rp 1 triliun yang berasal dari sebagian dana penerbitan saham terbatas atau right issue yang tengah direncanakanSementara sisa dana lainnya, yaitu Rp 917 miliar akan berasal dari konsorsium yang merupakan mitra strategis ELTYSelain melakukan kerjasama ELTY juga membeli 20 persen saham BKSL senilai Rp 150 miliar, dari nilai semula sebesar Rp 501 miliar
“Kami mendapatkan harga yang murah untuk membeli BKSL, yaitu Rp 100 per lembar saham dari harga pasar mereka sebesar Rp 160,” ungkapnya.Porsi 20 persen di BKSL itu, tutur Hiramsyah, dilakukan untuk memperlancar pengelolaan lahan di BJASebab, pengelolaan itu butuh adanya konsolidasi dengan BKSLPengelolaan BJA nantinya, meliputi 500 ha tanah di Karang Tengah dan 12.500 ha tanah di Bukit Jonggol
Sementara mengenai pengurangan nilai right issue yang direncanakan, menurut Hiramsyah, karena disebabkan masuknya mitra strategis pengelolaan BJASelain itu, pengurangan dilakukan karena keberhasilan perseroan dalam melakukan negosiasi ulang dengan penjual untuk sejumlah proyek, sehingga mendapatkan pembayaran bertahap
Dalam rencana right issue yang akan dimintakan persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 25 Juni 2010, ELTY mengurangi nilai right issue dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 3,2 triliun.
Pengurangan nilai sebesar Rp 2,2 triliun itu, membuat porsi-porsi penggunaan dana right issue juga dikurangiPengurangan terbesar adalah akuisisi BKSL dan BJA yang berkurang hingga Rp 1,3 triliun, akibat masuknya mitra strategis ELTYSelain itu, perseroan juga mengurangi sebesar Rp 500 miliar dalam pengembangan Bogor Nirwana Residence (BNR)
Selain itu, perseroan juga mengurangi dana right issue yang dialokasikan untuk pengembangan jalan tol Ciawi Sukabumi, sebesar Rp 400 miliarPengurangan itu, diakibatkan masuknya mitra strategis yang ingin melakukan kerjasama operasional untuk pengembangan jalan tol, yang dikelola anak usaha perseroan, PT Bakrie Toll Road“Selain itu, ada kecenderungan yang semakin tinggi untuk pendanaan sebelum IPO (initial public offering atau penawaran saham perdana) bagi Bakrie Toll Road dalam waktu dekat,” tambahnya.
Dia menuturkan alokasi right issue antara lain untuk pembelian 2.085 m2 tanah di kawasan CBD dan 9.357 m2 tanah enclave di CBD Jakarta-Epicentrum senilai Rp 25 miliar dan Rp 115 miliarLalu, pengembangan proyek unit di Rasuna Epicentrum sebesar Rp 250 miliar, modal kerja di proyek Kota Baru CBD Jakarta Timur (JV dengan Perumnas) Rp 130 miliar
Sisanya sebesar Rp 458 miliar akan digunakan untuk pengembangan jalan tol Kanci-Pejagan, yang meliputi biaya operasi dan pengembangan rest area"Sebesar Rp 391 miliar untuk tol Ciawi-Sukabumi, kemudian sebesar Rp 350 miliar untuk akuisisi 99,99 persen dan pengembangan Lido Lake Resort, lalu sebesar Rp 200 miliar untuk akuisisi 60 ha tanah di Sekitar BNR, “ tambah Nuzirman Nurdin, Sekretaris Perusahaan ELTY(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidik Target 30 % Pangsa Pasar Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi