Emak-Emak Menolak Anjuran Poligami, Pengamat: Membahayakan PKS

Kamis, 30 September 2021 – 21:22 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anjuran PKS untuk berpoligami memantik respons dari masyarakat. Salah satunya dari pengamat politik Ujang Komarudin.

Ujang menyatakan selama ini poligami di PKS bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga dianjurkan.

BACA JUGA: PKS Hapus Program yang Anjurkan Kadernya Poligami dengan Janda

"Makanya banyak tokoh-tokoh atau kader PKS yang berpoligami. Poligami di PKS bukan hal yang tabu, tetapi sudah biasa," kata Ujang kepada JPNN.com, Kamis (30/9).

Menurut Ujang, masyarakat umum justru melihat PKS aneh lantaran menganjurkan poligami.

BACA JUGA: PKS Buat Program, Kader Kaya Boleh Poligami dengan Janda

"Pendapat rakyat tentu akan didengar PKS karena rakyat itu punya hak pilih," lanjutnya.

Akademisi Universitas Al Azhar Jakarta itu menilai sikap PKS yang mencabut anjuran berpoligami agar tidak kehilangan elektabilitas menjelang pemilu 2024.

Tak hanya itu, menurut Ujang, kaum ibu-ibu yang menolak poligami juga bisa membahayakan bagi PKS.

"Kita tahu di politik ada the power of emak-emak. Kalau mereka protes terhadap PKS itu tentu akan bahaya secara politik," tutur Ujang.

Sebelumnya, PKS mempersilakan kadernya melakukan poligami. Kader yang mampu secara ekonomi boleh melakukan itu, tetapi harus mengutamakan janda.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler