jpnn.com, SURABAYA - Tiga ibu rumah tangga pengguna TikTok berinisial Hr, LR, dan SS diamankan Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Penyebabnya adalah aksi mereka berjoget ria ala India di Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu), Jawa Timur.
BACA JUGA: Tragis! Artis Cantik TikTok Tewas Gantung Diri
Emak-emak tersebut tercatat sebagai warga Tambak Gringsing Baru Surabaya.
Tayangan videonya di TikTok yang pertama kali diunggah melalui akun @naylaraisa2003 pada tanggal 1 Juli lalu menjadi viral di jagat maya.
BACA JUGA: Usai Memerkosa Dua Anak Kandung, Bapak Bejat Ini Bilang Begini
"Kami benar-benar tidak tahu kalau perbuatan itu melanggar hukum. Kami mohon maaf dan jangan ditiru," ucap LR mewakili rekan-rekannya, sebagaimana dirilis Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu.
Kepada polisi, emak-emak itu berdalih menyempatkan membuat video TikTok yang membahayakan itu saat sedang dalam perjalanan menuju ke Kedai Bebek Songkem di Bangkalan, Madura, untuk merayakan ulang tahun SS.
BACA JUGA: Terdengar Teriakan Wanita Minta Tolong dari Kamar Mandi, Oh Ternyata
Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ganis Setyaningrum mengungkapkan perbuatan emak-emak itu melanggar Pasal 287 Ayat 1 juncto Pasal 106 Ayat 4 huruf a dan b Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya.
"Sanksinya adalah denda Rp500 ribu," katanya.
Namun, AKBP Ganis memilih melakukan pendekatan humanis terhadap emak-emak tersebut. Ketiganya diperbolehkan pulang setelah membuat pernyataan bermaterai dan klarifikasi tentang video Tik Tok yang dibuat dengan mengaku salah dan sanggup tidak akan mengulangi perbuatannya.
BACA JUGA: Siswi AG Diajak Pacar Masuk Rumah Kosong, Dua Pria Bejat Lain Sudah Menunggu, Begini Akhirnya
"Selanjutnya kami akan mengintensifkan patroli di Jembatan Suramadu, selain juga melakukan imbauan dan edukasi ke masyarakat karena di Jembatan Suramadu sudah terpasang rambu larangan untuk berhenti. Kecepatan kendaraan yang melintas di sana sangat tinggi sehingga sangat membahayakan jika ada yang berhenti di situ," tuturnya.(antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Budi