jpnn.com, JAWA TIMUR - Mataram Paint, EMCO, bekerjasama dengan Kolam Ikan Creative Communication meng-inisiasi kembali penyelenggaraan workshop atau pelatihan bagi para istri nelayan, yang sudah lama vakum.
Pasalnya, para istri nelayan umumnya tidak punya aktivitas lain, selain mengurus rumah atau mendampingi sang suami bekerja. Padahal mereka punya potensi ekonomi yang luar biasa.
BACA JUGA: RKB BRI Dorong Pelaku UMKM Melek Digital
Untuk itulah, workshop ini bertujuan untuk memotivasi dan memberi solusi, tidak hanya mengenai bagaimana cara inovatif dalam mengolah bahan makanan dari ikan, tetapi juga mencari solusi berkaitan dengan distribusi dan pemasarannya.
Dengan begitu jika para istri nelayan ini menjadi lebih produktif, akan bisa membantu meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga.
BACA JUGA: Nelayan di Karawang Apresiasi Kesigapan Pertamina Tangani Tumpahan Minyak
Menghadirkan sosok inspiratif, Irayati, pelaku UMKM asal Madura yang sukses mengolah produk makanan yang berasal dari bahan baku ikan, terutama ikan tripang.
Usaha yang sudah dirintisnya lebih dari 10 tahun lalu ini, menjadi salah satu ikon kuliner di Bangkalan, Madura.
BACA JUGA: Ralali.com Raih Pendanaan 13 Juta USD dari Arbor dan AddVentures
Beragam jenis makanan turunan dari ikan berhasil diolahnya menjadi lebih menarik dan bercita rasa. Seperti rengginang kepiting, dan terasi berbentuk bubuk yang dikemas dengan sangat kreatif dan inovatif.
Produknya ini bahkan telah menarik perhatian para eksportir dari negeri kincir angin, Belanda. Dan diusianya yang kini sudah memasuki 56 tahun, Ira masih tetap enerjik dan selalu siap membantu menularkan ilmu.
Workshop yang berlangsung pada Senin, (21/7) lalu tersebut, mendapat sambutan yang sangat baik dari para istri nelayan Prigi.
Sebanyak 30 orang peserta hadir dan aktif mengikuti pelatihan, dengan fokus pada variasi pengolahan makanan berbahan dasar ikan.
“Saya senang sekali dengan adanya pelatihan ini. Saya memang ingin membuka usaha kuliner. Semoga bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga saya nantinya,” ungkap Nurhidayati salah satu peserta workshop.
Pemberian workshop pada para istri nelayan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Emco. Sehingga ilmu dan keterampilan yang didapat para istri nelayan, akan lebih komprehensif.
Diharapkan dengan berlangsungnya program ini akan bisa membantu keluarga nelayan menjadi lebih mandiri dan punya alternatif mata pencaharian, terutama dalam masa-masa paceklik ikan.
Sementara itu, bersamaan dengan acara pelatihan ini, hajatan besar bertajuk ‘Labuh Laut Larung Sembonyo 2019’, tengah berlangsung di Prigi.
Rangkaian acara dimulai dari 21-24 Juli, menampilkan beragama acara, seperti Mancing Mania, Santunan Anak Yatim, penampilan seni tradisional Tayub dan Jaranan. Dengan puncak acara Labuh Laut Larung Sembonyo.
Ada sekitar 15 kapal nelayan yang menggelar ritual, berupa pelarungan oborampe, yang terdiri dari beberapa jenis suguhan yang telah ditentukan oleh ketua Adat, untuk dilarung di tengah laut.
“Tradisi Labuh Laut Larung Sembonyo ini merupakan ungkapan rasa syukur kami pada yang maha Pengasih, Allah karena sampaI saat ini kami telah diberkahi kelimpahan rezeki,” ucap Bambang Supiyat, tokoh nelayan Prigi.
Menurut Bambang, rangkaian acara ‘Labuh Laut Larung Sembonyo’ ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya tarik pariwisata di Prigi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cara Mudah ini, UMKM Bisa Kantongi Modal Rp700 Juta
Redaktur & Reporter : Yessy