Emil Salim Bantah Tudingan Diperalat Asing

Senin, 01 Agustus 2016 – 20:43 WIB
Profesor Emil Salim (kanan). FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Profesor Emil Salim menyayangkan pernyataan anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pertembakauan DPR, T Taufiqulhadi.

Sebelumnya, Taufiqulhadi menyebut Emil diperalat oleh koalisi anti-tembakau dengan cara menemui pimpinan DPR dan meminta agar RUU tersebut tidak dilanjutkan.

BACA JUGA: Mendes Minta Masukan dari Gubernur Jateng Soal Ini

"Tidak ada hubungannya dengan siapa memanfaatkan siapa? Saya bersama Dewan Penasihat Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dan Jantung Sehat, mendatangi pimpinan DPR untuk mengingatkan bahwa di dalam tembakau ada unsur nikotinnya yang dapat merusak kesehatan manusia," kata Emil, saat dihubungi JPNN, Senin (1/8).

Selain merusak kesehatan, lanjut mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kependudukan ini, nikotin yang ada pada tembakau juga mengandung bahan adiktif yang membuat orang kecanduan.

BACA JUGA: Wako Semarang Ogah Terima Langsung Uang Damayanti

Kalau kecanduan ini dibiarkan lebih lama, akan mendorong orang untuk menggunakan bahan sejenis dengan dosis yang lebih tinggi seperti heroin dan narkotika.

"Dalam RUU Pertembakauan yang kini sedang dibahas DPR ada klausal yang ingin menempatkan tembakau sebagai warisan budaya Indonesia. Sedangkan nikotin dan adiktif itu berbahaya karena merusak paru-paru dan otak manusia," ujar Emil.

BACA JUGA: Ssstt… KPK Dalami Komunikasi Hakim PT Bandung dengan Kakak Bang Ipul

Selain itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini menambahkan bahwa sudah ada regulasi yang mengatur soal pertembakauan.

"Sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 tahun 2012 tentang Pengendalian Tembakau. Saya juga berharap sebuah RUU jangan melanggar aturan yang sudah ada," tegasnya.

Menurut Emil, pihaknya berada dalam posisi agar RUU Pertembakauan tersebut tidak dilanjutkan pembahasannya. Jangan diartikan dirinya diperalat.

"Sikap tersebut saya sampaikan ke pimpinan DPR karena tembakau merusak kesehatan manusia. Artinya untuk kebaikan semua orang. Tidak dalam konteks membela kepentingan siapa pun," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Buka Penyelidikan Internal Terkait Curhat Fredi Budiman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler