JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR yang menjadi tersangka dugaan suap proyek PLTU Tarahan, Izedrik Emir Moeis, membantah keras menerima uang suap senilai lebih dari USD 300 dari PT Alstom Indonesia. Politisi PDI Perjuangan itu malah menantang KPK untuk membuktikan semua tuduhannya di pengadilan.
"Ya itu tinggal kita buktikan di pengadilan. Saya satu sen pun tidak menerima dari apapun," kata Emir, kepada wartawan, Senin (30/7), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. "Ya paling kita akan saling buktikanlah buktinya di pengadilan," tantang Emir Moeis.
Politisi PDI Perjuangan itu juga membantah menerima suap yang selanjutnya digunakan untuk bersenang-senang di Paris, Perancis. Bahkan, Emir menyebut kabar bahwa dirinya menghambur-hamburkan uang di Paris, adalah berita bohong.
"Bohong itu, dengerin betul-betul. Tolong di underline. Itu betul-betul statemen yang salah dari satu harian ternama," kata Emir.
Meski demikian Emir mengakui bahwa dirinya memang pergi ke Paris karena diundang makan di sebuah restoran terkenal di kota mode itu. Ditegaskannya, setelah makan di restoran itu ada performance dengan tarian dan nyanyian.
"Tapi itu memang restoran paling istimewa dan international. Tak ada hiburan khusus laki-laki," bantah Emir.
Diakuinya pula, kunjungannya ke Paris memang atas undangan PT Alstom. Namun dia membantah pertemuan atau undangan itu untuk membahas soal tender PLTU.
"Itukan karena perjalanan pribadi saya ke Sorbonne (Sorbonne University) sebagai mantan dosen," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tegaskan Brimob di Ogan Ilir Bukan Penjaga Kebun
Redaktur : Tim Redaksi