jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan start up PT Kioson Komersial Indonesia bersiap menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO).
Manajemen sudah melakukan due diligence dan public expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/9).
BACA JUGA: Ini Saran Misbakhun ke Pemerintah agar APBN 2018 Kredibel
Kioson adalah perusahaan penyedia layanan belanja offline to online (e-commerce) dan layanan pembayaran.
Kioson menyasar pangsa pasar UMKM yang ingin memanfaatkan layanan digital.
BACA JUGA: Inilah Pemicu Meningkatnya Investasi Singapura di Indonesia
Hingga April lalu, Kioson memiliki lebih dari 15 ribu mitra kios yang tersebar di 384 kota di Indonesia.
Saham Kioson ditawarkan seharga Rp 280 hingga Rp 300 per unit.
BACA JUGA: Batam Jadi Digital Hub Singapura ke Daerah Lain di Indonesia
Saham yang dilepas maksimal 150 juta unit saham baru atau 23,07 persen dari total modal disetor.
Jadi, perolehan dana hasil IPO diperkirakan mencapai Rp 42 miliar–Rp 45 miliar.
’’Sekitar 75,76 persen dana hasil IPO akan digunakan Kioson untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Sisanya dialokasikan untuk modal kerja,’’ kata Jasin Halim, co-founder Kioson.
PT Narindo Solusi Komunikasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan solusi ritel modern dan solusi pembayaran. Kioson sudah memiliki pembeli siaga.
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) berencana menyerap saham yang dijual Kioson.
MKNT memang sudah memegang saham Kioson, tetapi jumlahnya baru 4,9 persen.
’’Kepemilikan MKNT di Kioson sekarang kan masih terbilang kecil. Karena itu, kami berencana meningkatkan porsi kepemilikan dengan ikut dalam IPO Kioson nanti,’’ ujar Corporate Secretary MKNT Ornelia Bartin.
Dana yang bakal dipakai untuk menyerap saham Kioson berasal dari kas perseroan.
Capital expenditure (capex) MKNT mencapai Rp 85 miliar tahun ini.
Namun, tidak disebutkan target kepemilikan saham MKNT di Kioson setelah IPO. (rin/c14/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BP Berharap Makin Banyak Investor Masuk Batam
Redaktur & Reporter : Ragil