jpnn.com - NAMANYA juga manusia biasa, tentu pernah merasakan berbagai emosi negatif. Marah, kesal, dan sedih adalah contoh dari emosi negatif. Namun sebaiknya anda jangan terlalu lama menyimpan perasaan tersebut karena ternyata dapat menyebabkan depresi.
Penelitian terbaru di Belanda dan Amerika menunjukkan bahwa orang-orang yang susah keluar dari emosi negatifnya memiliki gejala depresi. Tes dilakukan dengan cara menanyakan kondisi mood mereka sebanyak 10 kali dalam sehari selama lima hari berturut-turut.
BACA JUGA: Inilah yang Bikin Wanita Malas Diajak Bercinta
Dr. Chris Schneck M.D, direktur medis dari University of Colorado Depression Center memaparkan bahwa kesulitan untuk bangkit muncul karena emosi negatif juga mempengaruhi sistem biologis seseorang.
"Emosi negatif berpengaruh pada kondisi tidur, energi, motivasi, serta kemampuan berpikir jernih," kata Chris, seperti dilansir laman menshealth.com, Minggu (29/12).
BACA JUGA: Gangguan Makan Juga Bisa Terjadi Pada Ibu Hamil
Dr. Schneck menambahkan bahwa orang yang mengalami kesedihan berlarut atau dimarahi oleh bosnya dapat meningkatkan peluang terjadinya depresi. Hal itu diperparah dengan kesulitan tidur, susah berkonsentrasi, menghindari kontak sosial, serta memiliki gangguan pada punggung dan kepala.
David Hellerstein, M.D, direktur di Mood Disorders Research Program di Columbia University, memberikan tips menghindari terjadinya stres sebelum Anda sudah lebih dulu dibawa ke rumah sakit jiwa.
BACA JUGA: Pencinta Heavy Metal Ternyata Minder dan Penyendiri
"Cara tercepat adalah berolahraga teratur," kata Hellerstein.
Ia menjelaskan cara terakhir jika tidak dapat melakukan olahraga teratur, maka bergeraklah. "Bergeraklah. Karena menggerakkan tubuh selama setengah jam sehari saja dapat menjauhkan diri anda dari depresi," pungkasnya.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak pun Bisa Terserang Stroke
Redaktur : Tim Redaksi