Emosi Meledak-ledak Tanda Kesehatan Mental Tidak Stabil

Jumat, 15 Mei 2020 – 07:15 WIB
Ilustrasi menahan emosi. Foto: altoastral

jpnn.com, JAKARTA - Emosi yang meledak-ledak sering dikaitkan dengan salah satu tanda kesehatan mental tidak stabil.

Apalagi jika emosi muncul karena hal yang sepele dan tidak membutuhkan penyelesaian yang rumit.

BACA JUGA: 7 Kiat Menjaga Kesehatan Mental Sebelum Operasi

Lalu, benarkah emosi yang meledak-ledak adalah tanda mental tidak stabil?

Ya. Memang benar seseorang yang marah atau emosi berlebih pasti sedang mengalami berbagai hal yang mengganggu kesehatan mentalnya.

BACA JUGA: 5 Manfaat Merayakan Natal Bersama Keluarga Bagi Kesehatan Mental

Kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan banyaknya beban pikiran yang menjurus pada terjadinya stres dan depresi.

Pada kasus kekerasan akibat luapan emosi yang tak terkendali, terjadi ketidakseimbangan hormon serotonin pada otak pengidap.

Inilah mengapa seseorang yang melakukan kekerasan selalu dikaitkan dengan depresi karena memunculkan gejala yang sama.

Banyak faktor yang membuat emosi seseorang menjadi tak terkendali dan menjadikan mereka marah hingga meledak-ledak.

Salah satunya adalah kurang tidur. Tidur menjadi waktu tubuh dan otak beristirahat.

Agar energi tubuh bisa kembali sepenuhnya, tubuh perlu beristirahat dan tidur selama kurang lebih delapan jam.

Meski demikian, masih banyak orang yang menyepelekan waktu tidur dengan sering begadang.

Akibatnya, tubuh pun akan kurang fit, lesu, dan kepala yang sering pusing. Rasa lelah tubuh ini akan membuat seseorang menjadi emosional.

Faktor lainnya adalah kondisi tubuh. Sama seperti kurang tidur, tubuh yang sedang tidak sehat pun bisa memicu seseorang menjadi lebih emosional.

Hal ini disebabkan karena tubuh sedang tidak nyaman untuk beraktivitas.

Akibatnya, seseorang pasti akan menjadi mudah marah dan tersinggung jika ada hal-hal yang membuat kondisi tidak nyaman.

Penyebab lainnya adalah stres. Tidak dapat dimungkiri bahwa stres adalah penyebab utama seseorang memiliki emosi yang tidak stabil dan cenderung berlebihan.

Ada banyak hal yang memicu terjadinya stres. Mulai masalah pribadi, pekerjaan, finansial, dan masih banyak lagi.

Lantas, bagaimana cara mengatasi emosi yang meledak-ledak? Berikut ini caranya:

1. Menarik Napas Dalam-Dalam Berulang Kali

Saat emosi sudah tak bisa lagi ditahan, cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah menarik naPas sedalam mungkin berulang kali.

Cara ini disinyalir dapat menurunkan tekanan darah sekaligus obat penenang alami.

Menarik napas dalam dan berulang-ulang akan membuat kamu lebih rileks.

2. Jangan Dendam

Alih-alih marah dan mengutamakan emosi, lebih baik kamu membuang jauh-jauh dendam yang ada di dalam hati kamu.

Bahkan, akan jauh lebih baik jika kamu langsung memaafkan dan berpikir bahwa tak semua orang akan bersikap seperti yang kamu mau.

Memelihara dendam justru akan membuat kamu merasa tidak adil terus-menerus.

3. Berpikir sebelum Berbicara

Saat sedang diliputi emosi dan kemarahan, kamu cenderung akan bicara semaunya tanpa memikirkan efek baik atau buruknya.

Mulai saat ini, semarah apa pun kamu, sebaiknya pikirkanlah baik-baik ucapan kamu sebelum kamu mengutarakannya.

Asal bicara justru akan membuat suasana semakin keruh dan “panas”.

Nah, sekarang Anda sudah tahu kalau emosi yang berlebihan adalah salah satu tanda mental tidak stabil.

Kalau Anda merasa mengalaminya, segera tanyakan solusinya pada dokter ahli melalui fitur live chat yang ada di aplikasi Halodoc.

Selain tanya dokter, Halodoc juga menyediakan fitur cek lab dan apotek antar. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler