Empat Kabupaten di Banten Dihantam Banjir

Dua Tewas, Ribuan Masih Terisolasi

Senin, 16 Januari 2012 – 07:20 WIB

SERANG-Hujan deras yang melanda Provinsi Banten membuat sejumlah daerah banjir. Ribuan warga masih terisolasi. Kini, mereka sudah kekurangan air bersih, perlengkapan tidur, dan perlengkapan anak. Bahkan, dua tewas akibat banjir ini.

Banjir setidaknya terjadi di empat kabupaten. Di Kabupaten Pandeglang, sembilan kecamatan yakni Sobang, Panimbang, Sukaresmi, Angsana, Cikeusik, Patia, Bojong, Munjul, dan Pagelaran terendam akibat meluapnya Sungai Ciliman dan Cilemer.

Di Kabupaten Lebak terdapat 6 kecamatan yang tergenang yakni Kecamatan Rangkasbitung, Cimarga, Kalanganyar, Banjarsari, Wanasalam, dan Cijaku. Sarmuji, warga Wanasalam, Kabupaten Lebak dan Anam, warga Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, tewas akibat air longsoran.

Sementara di Kabupaten Serang ratusan rumah diterjang bah akibat jebolnya bendungan Sungai Ciujung. Sedangkan di Kabupaten Tangerang, sungai Cidurian Kecamatan Kresek
meluap sejak Sabtu malam (14/1). Akibatnya, banjir di tiga kecamatan Kabupaten Tangerang tidak terelakkan.

’’Data dari Pagelaran hingga petang ini belum masuk. Sementara untuk delapan kecamatan lainnya data sementara menunjukkan 9.970 unit rumah, sekolah dan fasilitas umum lainnya serta 1.939 hektare sawah terendam,’’ kata Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Pandeglang, Tubagus Ade Mulyana, kepada INDOPOS, kemarin.

Ade menjelaskan, hingga petang kemarin, ketinggian genangan rata-rata 50 sentimeter hingga 1 meter. Ketinggian genangan air ini menyusut dibandingkan hari sebelumnya Sabtu dan Jumat yang mencapai 70-1,5 meter.

Di Kabupaten Lebak, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Muklis melaporkan, hingga petang kemarin genangan air di enam kecamatan yakni Kecamatan Rangkasbitung, Cimarga, Kalanganyar, Banjarsari, Wanasalam, dan Cijaku genangan hingga kini masih seperti hari sebelumnya mencapai 50-70 sentimeter

’’Jumlah rumah yang terendam banjir baru tercatat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Banjarsari, Cijaku, dan Wanasalam dengan total 728 rumah. Sisanya masih dalam pendataan,’’ ujar Mukhlis seraya mengaku hingga saat ini curah hujan masih tinggi dan dipastikan banjir akan meluas ke tempat lain. Pasalnya, debit permukaan sungai utama meluap seperti Sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, dan Ciliman masih terus naik.

Di bagian lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Suyadi Wiratmaja menyatakan, tidak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi di Jalan Banten-Citorek sepanjang 1 km, dan menyebabkan satu rumah tertimbun. ’’Total rumah yang terendam air banjir sebanyak 13.755 unit, yang tersebar di 97 desa di 29 kecamatan,’’ kata Suyadi kemarin.

’’Kami sudah mengevakuasi ratusan warga yang pemukimannya kebanjiran. Selain itu, berbagai bantuan juga sudah diberikan seperti kebutuhan pokok dan obat-obatan,’’ kata Suryadi.

Ia menuturkan, rumah yang terendam di Kabupaten Lebak sebanyak 3.108, tersebar di 58 desa, dan di Kabupaten Pandeglang ada 9.770 rumah dan 1.939 hektare sawah di 33 desa. Di Kabupaten Serang, ada 877 rumah di enam desa yang terendam.

Hingga kini, terang dia, terus dilakukan penanganan khusus oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan BPBD sebagai upaya tanggap darurat bencana. Penanganan darurat, baik manajemen maupun pengerahan logistik, dan peralatan terus dimaksimalkan.

’’Kami terus berusaha mengevakuasi warga yang masih terisolasi. Kami sudah kekurangan air bersih, perlengkapan tidur, dan perlengkapan anak,’’ kata Suyadi.

Seluruh personel penanggulangan bencana, termasuk relawan di daerah dilibatkan. Sementara jumlah warga yang mengungsi masih didata. Kerugian juga belum dapat ditaksir. Terbatasnya jumlah peralatan evakuasi menjadi kendala tersendiri yang saat ini dihadapi aparat. (bud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disoal, Penebangan Kayu Jati di Cikamurang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler