jpnn.com - SYDNEY - Directorate Signals Defense (DSD) Australia disebut bukan hanya sekadar menyadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan linkaran terdekatnya. Bahkan, lembaga yang kini bernama Australian Signals Directorate (ASD) itu juga memiliki catatan rinci atau call data record (CDR).
Harian The Guardian di Australia edisi hari ini memaparkan grafik pembicaraan SBY selama 15 hari pada Agustus 2009. Dalam CDR yang diperoleh DSD itu terungkap tentang waktu panggilan, durasi pembicaraan, hingga nomor-nomor telepon yang dihubungi atau menghubungi SBY termasuk berkirim SMS.
BACA JUGA: Australia Intens Sadap Pembicaraan Telepon SBY
Namun, tak semua penyadapan itu bisa memenuhi tujuan DSD. Sebab ada pembicaraan Presiden SBY yang hanya berdurasi kurang dari satu menit.
Yang pasti, seluruh nomor yang ditelepon DSD itu berasal dari gadget yang menyediakan fasilitas 3G. Karenanya beberapa operator di Indonesia pun disebut dalam laporan yang awalnya dibocorkan mantan rekanan Badan Keamanan Nasional (NSA) di AS, Edward Snowden itu.
BACA JUGA: Pesawat Jatuh di Rusia, 50 Orang Tewas
Ada empat operator telepon di Indonesia penyedia jaringan 3G yang disebut dalam laporan sadapan itu, yakni Excelcomindo, Telkomsel, Indosat dan Hutchison 3G. Dalam pemberitaan Guardian itu juga disebutkan perlunya mendapat pasokan data dari perusahaan telekomunikasi baik secara sukarela maupun di bawah tekanan.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Aquino Kemah Dekat Pengungsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serang Kantor Polisi, 11 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi