SUKABUMI - Empat warga Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal tewas di dalam sumur di Kampung Limus amis Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal, sekitar pukul 08.00 WIB, Jumat (21/6). Mereka adalah, Sudarma, 40; dan Acun, 19 warga Kampung Pasirpari Rt 01/04 Desa Pulosari; serta Mamat, 35 dan Edi, 35 warga Kampung Limus Amis RT 05/04 Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal.
Empat warga diduga menjadi korban gas beracun dari mesin penyedot air berupa jenset yang dipasang untuk menguras air di dalam sumur milik Rukmana, 45. Tidak hanya korban tewas, empat warga lain yang mencoba menolong terpaksa dilarikan ke Intalansi Gawat Darurat (IGD) Puskemas Kalapanunggal, sebab terkenda dampak keracunan.
Dari keterangan yang dihimpun, kejadian ini berawal ketika Sudarma dan Acun diminta tolong oleh Rukmana untuk menguras air di dalam sumur miliknya. Sebab menurut Rukmana, dua hari terakhir tercium bau bangkai tikus dari dasar sumurnya. Untuk memudahkan pekerjaan sebuah mesin Jenset yang digunakan untuk menyedot air.
"Jenset ini tidak berfungsi karena di taruh di atas sumur. Supaya berfungsi, Sudarma menurunkan alat tersebut ke dalam sumur. Namun setelah diturunkan berulang kali alat itu tidak berfungsi secara baik. Mesinnya kadang hidup kemudian mati," ungkap Kepala Desa (Kades) Pulosari, Eko A Pujiarto.
Di sini petaka itu terjadi. Melihat keadaan ini, terpaksa, Sudarma turun ke dalam sumur untuk memperbaikinya. Tapi saat berada di dasar sumur, Sudarma mendadak lemas karena menghirup asap dari mesin tersebut. Acun yang melihat Sudarma lemas memutuskan turun ke dalam sumur untuk menolong. Berniat menolong, Acun malah menjadi korban kedua setelah Sudarma. "Keduanya terjebak di tengah kepulan asap beracun di dalam sumur. Yang akhirnya keduanya terjatuh kedalam air di dasar sumur," ulasnya.
Melihat kondisi itu, Rukmana mengaku panik dan meminta tolong kepada warga sekitar. Mamat lah yang pertama tiba dan langsung melakukan upaya penyelamatan. Tapi karena asap dari mesin yang membuat oksigen berkurang, Mamat menjadi lemas dan terjatuh ke air bertumpuk dengan jasad Sudarma dan Acun.
Sudah tiga orang menjadi korban. Kini giliran Edi mencoba menolong. Malang, sama halnya dengan tiga orang yang sebelumnya, Edi juga menjadi korban. Saat itu, empat orang berada di dalam Sumur dengan kedalaman sekitar delapan meter.
Di permukaan sumur, warga mencari cara agar empat orang ini dapat ditolong. Dengan menggunakan tali tambang, satu orang turun. Upaya ini pun berhasil. Edi berhasil dievakuasi disusul Mamat, lalu Acun, dan terakhir Sudarman.
Edi sempat dilarikan ke ruang IGD Puskesmas Kalapanunggal, namun nyawanya tidak tertolong. Upaya pertolongan ini dilakukan bergantian satu orang untuk satu korban. Tetapi empat orang yang melakukan evakuasi juga menjadi lemas, beruntung mereka langsung mendapat perawatan di IGD Puskesmas, Kalapanunggal.
Camat Kalapanunggal, Pambudi Trisnanto mengatakan jasad semua korban langsung di serahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Peristiwa ini, lanjut Pambudi merupakan sebuah kecelakaan yang diharapkan tidak lagi terjadi. Dari itu dirinya mengingatkan agar berhati hati jika melakukan segala hal dan pekerjaan.
"Kami akan melakukan prosesi pemakaman empat warga Desa Pulosari ini. Persitiwa ini cukup memilukan tapi ini menjadi perhatian bersama agar hati hati dalam melakukan segala hal," jelasnya.
Sementara itu, Sumur maut yang menelan empat orang warga Desa Pulosari dipasangi garis polisi. Sedangkan mesin jenset diamankan di Mapolsek Kalapanunggal (dri)
Empat warga diduga menjadi korban gas beracun dari mesin penyedot air berupa jenset yang dipasang untuk menguras air di dalam sumur milik Rukmana, 45. Tidak hanya korban tewas, empat warga lain yang mencoba menolong terpaksa dilarikan ke Intalansi Gawat Darurat (IGD) Puskemas Kalapanunggal, sebab terkenda dampak keracunan.
Dari keterangan yang dihimpun, kejadian ini berawal ketika Sudarma dan Acun diminta tolong oleh Rukmana untuk menguras air di dalam sumur miliknya. Sebab menurut Rukmana, dua hari terakhir tercium bau bangkai tikus dari dasar sumurnya. Untuk memudahkan pekerjaan sebuah mesin Jenset yang digunakan untuk menyedot air.
"Jenset ini tidak berfungsi karena di taruh di atas sumur. Supaya berfungsi, Sudarma menurunkan alat tersebut ke dalam sumur. Namun setelah diturunkan berulang kali alat itu tidak berfungsi secara baik. Mesinnya kadang hidup kemudian mati," ungkap Kepala Desa (Kades) Pulosari, Eko A Pujiarto.
Di sini petaka itu terjadi. Melihat keadaan ini, terpaksa, Sudarma turun ke dalam sumur untuk memperbaikinya. Tapi saat berada di dasar sumur, Sudarma mendadak lemas karena menghirup asap dari mesin tersebut. Acun yang melihat Sudarma lemas memutuskan turun ke dalam sumur untuk menolong. Berniat menolong, Acun malah menjadi korban kedua setelah Sudarma. "Keduanya terjebak di tengah kepulan asap beracun di dalam sumur. Yang akhirnya keduanya terjatuh kedalam air di dasar sumur," ulasnya.
Melihat kondisi itu, Rukmana mengaku panik dan meminta tolong kepada warga sekitar. Mamat lah yang pertama tiba dan langsung melakukan upaya penyelamatan. Tapi karena asap dari mesin yang membuat oksigen berkurang, Mamat menjadi lemas dan terjatuh ke air bertumpuk dengan jasad Sudarma dan Acun.
Sudah tiga orang menjadi korban. Kini giliran Edi mencoba menolong. Malang, sama halnya dengan tiga orang yang sebelumnya, Edi juga menjadi korban. Saat itu, empat orang berada di dalam Sumur dengan kedalaman sekitar delapan meter.
Di permukaan sumur, warga mencari cara agar empat orang ini dapat ditolong. Dengan menggunakan tali tambang, satu orang turun. Upaya ini pun berhasil. Edi berhasil dievakuasi disusul Mamat, lalu Acun, dan terakhir Sudarman.
Edi sempat dilarikan ke ruang IGD Puskesmas Kalapanunggal, namun nyawanya tidak tertolong. Upaya pertolongan ini dilakukan bergantian satu orang untuk satu korban. Tetapi empat orang yang melakukan evakuasi juga menjadi lemas, beruntung mereka langsung mendapat perawatan di IGD Puskesmas, Kalapanunggal.
Camat Kalapanunggal, Pambudi Trisnanto mengatakan jasad semua korban langsung di serahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Peristiwa ini, lanjut Pambudi merupakan sebuah kecelakaan yang diharapkan tidak lagi terjadi. Dari itu dirinya mengingatkan agar berhati hati jika melakukan segala hal dan pekerjaan.
"Kami akan melakukan prosesi pemakaman empat warga Desa Pulosari ini. Persitiwa ini cukup memilukan tapi ini menjadi perhatian bersama agar hati hati dalam melakukan segala hal," jelasnya.
Sementara itu, Sumur maut yang menelan empat orang warga Desa Pulosari dipasangi garis polisi. Sedangkan mesin jenset diamankan di Mapolsek Kalapanunggal (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amankan Demo BBM, Polisi Kian Brutal
Redaktur : Tim Redaksi