jpnn.com - JAKARTA - Aksi teror dan penembakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), telah menyebabkan tujuh orang tewas dan 26 lainnya luka-luka. Dari tujuh yang tewas, lima di antaranya diduga sebagai pelaku teror.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dalam jumpa pers di Divhumas Polri, Sabtu (16/1) mengatakan, empat orang sudah teridentifikasi sebagai pelaku. "Satu lainnya masih dalam proses identifikasi," tegasnya.
BACA JUGA: DPR : Apa Susahnya sih BIN dan Kepolisian Telepon-telponan?
Sedangkan dua lainnya adalah masyarakat yang menjadi korban. "Dua korban dari masyarakat," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, tujuh orang yang teridentifikasi itu adalah Rico (20), alamat Jalan Batu Ampar V, Jakarta Timur. Rico merupakan warga yang menjadi korban ledakan di pos polisi lalu lintas Sarinah-Thamrin. Berikutnya adalah Amer Ouali Tahar (70), warga Canada yang jadi korban di depan cafe Starbucks.
BACA JUGA: Waduh, Pernyataan AKBP Untung Dibantah Polda Metro Jaya
Kemudian, Sugito (42), alamat Griya Panorama Indah Karawang dan Dian Juni Kurniadi (25) beralamat di Jenderal Sudirman Km 18. Dian dan Sugito diduga pelaku ledakan bom pos polantas.
Lalu ada Muhamad Ali (40), beralamat Kampung Sanggrahan, Jakarta Barat dan Ahmad Muhazan bin Saron (25), beralamat Blok Desa. Keduanya diduga sebagai pelaku ledakan bom di pos polisi lalu lintas. Sedangkan satu jenazah pelaku belum teridentifikasi namun diduga adalah Sunakim alias Afif yang tewas akibat ditembak.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Ngamuk, Kapolri : Silahkan Protes ke KPK
Lebih lanjut Haiti menegaskan, sebanyak 19 korban masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan tujuh korban luka-luka sudah kembali ke rumah. "Karena memang mengalami luka ringan," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosok Almarhum KH Azis Mansyur di Mata Menteri Hanif
Redaktur : Tim Redaksi