Empat Polisi Aceh Diduga Aniaya Supir Hingga Tewas

Sabtu, 08 Desember 2012 – 12:10 WIB
MEDAN - Empat personel Polres Aceh Tengah diamankan dan diperiksa oleh Propam Polresta Medan. Mereka diduga terkait aksi penganiayaan dan pembantaian seorang saksi hingga tewas. Peristiwa ini terjadi Kamis (6/12) malam, di Jalan Karantina, Medan Timur. Para pelaku tersebut yakni Aiptu Ismail Muda Daylay, Bripka Edi Yanto, Bripda Bantar Rahmadan dan Briptu Putra.

Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh (grup JPNN), kedatangan mereka memburu buronan kasus penggelapan mobil yang melarikan diri ke Medan. Pihak keluarga menyatakan Syarif dipukul di depan anak dan istrinya. Namun, polisi membantah melakukan pemukulan. Korban Syarif Tarigan (45) disebut-sebut dipukul gagang pistol ketika polisi ingin menangkap Wiwin Sahnara Putra (40) warga Jalan Empunmogan, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, saat itu tengah berada di rumahnya.
Wiwin diketahui berstatus buronan Polres Aceh Tengah terhitung November 2012, karena menggelapkan mobil Toyota Innova milik Riskan Auril (48) yang merupakan pegawai PT Pos Indonesia Cabang Takengon.

Kejadian bermula ketika empat personel Polres Aceh Tengah bersama seorang korban penggelapan mobil, Riskan Auril, mendatangi rumah kontrakan Syarif di Jalan Karantina, Medan Timur, Kamis (7/12) sekitar pukul 23.00 WIB.  Mereka ditemani 3 personel Polda Sumut sebagai penunjuk arah.

Polisi datang ke rumah kontrakan Syarif untuk menangkap Erwin yang disangka menggelapkan mobil Toyota Fortuner milik Riskan, pegawai PT Pos Indonesia di Aceh Tengah. Kendaraan itu dikabarkan telah dijual dan dibelikan Daihatsu Taft.

Erwin diburu ke rumah Syarif karena keduanya berteman. Riskan pun dikabarkan kenal dengan Syarif. Saat rumah Syarif didatangi, Erwin sempat melarikan diri dari pintu belakang. Namun, dia tetap berhasil ditangkap.

Tak hanya menangkap Erwin, polisi juga menginterogasi Syarif. Dia dibawa ke teras rumah. Keluarga menyatakan saat itulah sopir taksi ini dipukuli. Bahkan pemukulan terjadi di depan anak dan istrinya.

"Setelah di dalam rumah, kelima pria itu mengeluarkan senjata api. Mereka  memukul dadanya, kemudian menendang dari belakang hingga tersungkur. Setelah tersungkur, almarhum diinjak-injak. Sampai akhirnya istrinya bermohon agar jangan dipukuli lagi, lalu meletakkan anaknya yang paling kecil ke tubuh ayahnya," kata Edi Surya, adik ipar korban.

Setelah Syarif tersungkur, empat polisi asal Polres Aceh Tengah bersama Riskan Auril pun langsung pergi sambil membawa Erwin. Istri Syarif, Nurhasanah alias Aling, mencoba membawa suaminya ke RS Pirngadi Medan. Namun, pria itu tewas di perjalanan. Pihak keluarga pun membuat laporan ke Polresta Medan.

Namun, penyataan keluarga dibantah Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yoris Marzuki. Kata dia, berdasarkan pemeriksaan terhadap delapan polisi dan seorang saksi pelapor, mereka menyatakan tidak terjadi tindak penganiayaan. "Istri korban memang membuat LP tentang penganiayaan terhadap suaminya, dan menyatakan suaminya dipukul di bagian mulut, namun dia tidak bisa menunjukkan siapa yang memukul, alasannya saat itu  gelap," tandas Yoris.

Dia juga memaparkan, atas persetujuan keluarga, jenazah korban sudah diautopsi. Meski hasil resmi belum keluar, Yoris membeberkan, hasil sementara autopsi itu menunjukkan adanya pembengkakan di jantungnya, karena Syarif pernah menjalani operasi bypass jantung.

Ditanya soal adanya luka-luka di tubuh dan pipi korban, Yoris menduga karena dia jatuh saat diinterogasi. "Begitupun kita masih melakukan penyidikan. Propam pun sedang memeriksa petugas yang datang ke rumah korban," jelas Yoris.

Sementara itu terpisah Kapolres Aceh Tengah AKBP Artanto ketika dihubungi Metro Aceh mengatakan, keberadaan keempat personilnya tersebut memang dalam rangka tugas memburu buronan penggelapan mobil.

“Keempatnya kini memang tengah diperiksa Propam Polresta Medan. Mengenai kasus ini, kami menyerahkannya kepada Polresta Medan,” tukas Artanto singkat.(tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Sabu, Bekas Tahanan BNN Diciduk

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler