Empat Tahun Beroperasi, Bandara Blimbingsari Pecahkan Rekor

Minggu, 05 Oktober 2014 – 13:55 WIB
Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, naik status. Foto: Radar Banyuwangi

jpnn.com - BANYUWANGI – Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, naik status. Dalam tempo sekitar tiga tahun, bandara yang menjadi kebanggaan warga Bumi Blambangan itu naik kelas dua strip langsung dari kelas V menjadi kelas III.

Menurut Kepala Bandara Blimbingsari Andy Hendra Suryaka, berdasar Permenhub Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang organisasi dan tata kerja kantor unit penyelenggara bandar udara tanggal 12 September 2014, kelas Bandara Blimbingsari naik dua tingkat dari semula kelas V menjadi kelas III.

BACA JUGA: 5.267 Pelamar Tes Berebut 116 Kuota CPNS Surabaya

"Ini adalah bentuk apresiasi pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenhub, terhadap perkembangan Bandara Blimbingsari yang begitu pesat," ujarnya, Sabtu (4/10).

Selain perkembangan jumlah maskapai dan penumpang, kata Andy, pembangunan sarana dan prasarana penunjang berperan terhadap peningkatan kelas bandara tersebut. Saat ini Pemkab Banyuwangi tengah membangun terminal baru Bandara Blimbingsari. Pembangunan tahap pertama terminal yang mengusung konsep green airport tersebut direncanakan rampung akhir tahun ini.

BACA JUGA: Naik Turun Gunung 5 Km demi Air Bersih

Andy menyatakan, peningkatan kelas Bandara Blimbingsari tergolong sangat cepat. Hanya dalam tempo sekitar tiga tahun. Dia menyebutkan, suatu bandara biasanya baru bisa naik status dari kelas V (bandara baru beroperasi) menjadi kelas IV dan naik menjadi kelas III setelah 20–25 tahun beroperasi.

"(Naiknya kelas) ini berkat dukungan dan kepercayaan masyarakat yang memanfaatkan jasa penerbangan melalui bandara kebanggaan kita bersama ini,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Tangki Terguling , 4.000 Liter Solar Tumpah

Bandara Blimbingsari mulai dibuka untuk penerbangan komersial pada Desember 2010. Awalnya, pesawat yang melayani penerbangan adalah Grand Garavan. Kapasitas kursi penumpang pesawat yang dioperasikan PT Sky Aviation itu hanya sembilan seat, lalu ditingkatkan dengan pesawat Fokker-50 berkapasitas 48 seat. Sky Aviation melayani rute Denpasar–Banyuwangi pergi pulang (pp) dan Banyuwangi–Surabaya pp.

Pada 24 Agustus 2011, giliran maskapai Merpati Airlines yang membuka rute Banyuwangi–Surabaya dengan pesawat jenis MA-60 berkapasitas 60 seat. Sejak 20 September 2012, Wings Air menerbangi Banyuwangi dengan pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 seat. Belakangan Garuda Indonesia menerbangi Banyuwangi mulai 1 Mei 2014. (sgt/c15/dwi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengular di Suramadu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler