jpnn.com, ANKARA - Serangan militer oleh pasukan pemerintah Suriah menewaskan empat tentara Turki dan melukai sembilan lainnya di Idlib, Senin (3/2). Insiden tersebut berpotensi menyulut konflik baru antara Suriah dengan Turki.
"Penembakan oleh pasukan pemerintah Suriah dilakukan terhadap elemen-elemen kami yang dikirim sebagai bala bantuan untuk mencegah bentrokan di Idlib, meski posisi mereka dikoordinasikan sebelumnya," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Turki mengenai serangan itu.
BACA JUGA: Invasi Turki ke Suriah Dikritik, Erdogan Hina Habis-habisan Presiden Prancis
Pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan dukungan kekuatan udara Rusia, baru-baru ini menerobos masuk ke wilayah Idlib yang masih dikuasai pemberontak. Turki yang memiliki 12 pos pemantau di Idlib memprotes keras manuver tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat mengatakan Turki tak menutup kemungkinan untuk meluncurkan operasi militer di lokasi tersebut kecuali pertempuran dihentikan.
BACA JUGA: Turki Mengancam, Tentara Arab Suriah Pertebal Pasukan di Garis Depan
Idlib merupakan benteng utama terakhir yang dikuasai gerilyawan dalam perang hampir sembilan tahun Suriah dan Erdogan menuding Rusia melanggar kesepakatan untuk mengurangi pertempuran di kawasan tersebut. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Amerika Tak Berdaya, Turki Caplok Suriah Utara
Redaktur & Reporter : Adil