Empat Titik Di Jalur Selatan Tertimbun Longsor

Minggu, 06 Januari 2013 – 09:43 WIB
CILACAP- Jalan selatan nasional yang menghubungkan Cilacap-Banjarpatoman, Kamis (3/1) malam kemarin, tertutup longsor di empat titik di Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap.

Seluruh lokasi longsoran itu berada 1 km di sisi timur perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Kejadian ini praktis membuat jalur nasional putus total tidak bisa dilewati kendaraan.

Longsor terparah ada di depan SPBU Panulisan. Disana, tanah longsor menutup jalan nasional sepanjang  200 meter dan cukup tebal. Longsor ini berasal dari bukit di sebelah timur jalan nasional.  Ketebalan longsor mencapai hampir enam kali tinggi orang dewasa.

Menurut penuturan warga, longsor terjadi sekitar pukul 19.30, Kamis malam kemarin. Saat itu, hujan deras menguyur sejak sore hari. "Saya dengar suara pohon tumbang disusul tanah longsor," kata Rahmat Hidayat, warga RT 3 RW 10 Dusun Manggasari, Desa Panulisan, Sabtu (5/1).

Jeda antara suara pohon tumbang dengan tanah longsor, katanya, hanya dalam hitungan detik saja. Setelah itu, warga sekitar keluar rumah. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan sesegera mungkin menjauhi lokasi kejadian.

Tanah longsor di depan SPBU Panulisan ini menimbun dua warung. Termasuk tiga unit sepeda motor yang tengah parkir di depannya. Demikian juga dengan bagian depan Masjid Al Hikmah yang ambruk total. Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat kejadian.

Saat ini, setidaknya ada empat unit alat berat dikerahkan untuk membuka akses jalan. Dua alat berat tersebut berasal dari Cilacap dan Jawa Barat. Satu alat datang  menjelang siang kemarin dari Jawa Barat.  Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut tanah longsor ke arah Jawa Barat dan Cilacap.

Pekerjaan membersihkan sisa longsor terkendala dengan banyaknya pohon tumbang. Lokasi tanah longsor merupakan perkebunan karet. "Semalam (Kamis malam-red), alat berat dari Jawa Barat kesulitan mengeruk tanah karena banyak pohon tumbang. Sementara mesin pemotong hanya ada satu," ujar Rahmat kembali.

Longsor juga terjadi di  titik lainnya. Satu titik berada disebelah timur pabrik kayu milik WBI. Disana, dua mobil truk terperosok saat melintasi titik tersebut. Salah satu truk itu melintang di tengah jalan. Kedua sopir truk berhasil menyelamatkan diri. Namun tak ayal, satu truk pembawa ayam sampia siang kemarin masih terjerembab dan belum bisa dievakuasi.

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, Pemkab  sejak Kamis malam kemarin langsung mengerahkan dua unit alat berat untuk membuka akses jalan. "Kita sudah kerahkan dua alat berat ke lokasi," ujarnya saat meninjau lokasi kejadian.

Dia berharap, akses jalan tersebut bisa secepatnya di buka mengingat jalur tersebut sangat vital. Selain karena statusnya merupakan jalan nasional, jalan ini juga dilalui warga Cilacap untuk menuju Jawa Barat dan Jakarta. "Harus secepatnya dibuka," katanya.

Sementara itu, siang kemarin tiga titik tanah longsor sudah berhasil dibuka. Ketiganya berada disebelah timur pabrik kayu WBI. Sedangkan yang ada di depan SPBU Panulisan, pekerjaan masih terus dilakukan.

Sementara, arus kendaraan dari arah Cilacap menuju Jawa Barat, sejak Kamis (3/1) malam kemarin langsung dialihkan melalui pertigaan Ciopat menuju Langgeng melalui Pasirkunyit. Dari sana, kendaraan lalu diarahkan melalui Kota Banjarpatoman dan kembali ke jalur selatan nasional melalui Kabupaten Ciamis. Demikian juga dengan arus dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah.

Pengalihan tersebut dilakukan karena pertigaan Ciopat merupakan titik terdekat dengan lokasi longsor. Jalur ini sudah dibuka sejak pemerintah Kabupaten Cilacap dan Kota Banjarpatoman membangun jembatan yang menghubungkan Kecamatan Wanareja dengan Langgeng pada 2007 lalu.

"Arus kita alihkan melalui Langgen. Dari Jawa Barat lewat Banjar, Langgeng, Pasir Kunyit," ujar Kapolres Cilacap, AKBP Wawan Muliawan, Kamis malam kemarin.

Polres Cilacap sejak kamis malam kemarin langsung memasang rambu-rambu di pertigaan Ciopat menuju Langgen. Sejumlah petugas juga ditempatkan disana untuk mengarahkan kendaraan dan menghindari kemacetan di pertigaan itu.

Petugas berasal dari Polsek Dayeuhluhur, dibantu polsek terdekat seperti Wanareja, Majenang, Cimanggu dan Karangpucung. Sejumlah petugas dari Polres Cilacap juga diterjunkan. Pola penguatan tersebut diterapkan sejalan dengan kebijakan polres dengan sistim per distrik. "Penguatan dengan pola per distrik. Karena kejadian di Dayeuhluhur, maka petugas dari polsek dalam distrik itu diperbantukan," terangnya.

Pengalihan tersebut memaksa seluruh kendaraan berbagai jenis melintasi jalan alternatif Wanareja-Banjarpatoman itu. Arus kendaraan dari Jawa Barat tampak beriringan memasuki Jawa Tengah. Sementara kendaraan dari Jawa Tengah, tampak beberapa kali harus diarahkan petugas karena mereka tidak tahu ada jalan tertimbun longsor.

Diperoleh informasi, arus lalu lintas di pusat Kecamatan Langgen macet karena adanya aktivitas warga dan pasar setempat. Antrean kendaraan harus mendahulukan kendaraan berukuran kecil.

Kendaraan lainnya memutuskan mengambil jalur Banjarpatoman-Kalipucang dan menuju Jawa Tengah melalui Kecamatan Patimuan. Dari sana kendaraan langsung bisa menuju Sidareja ke arah jalan nasional di Karangpucung atau ke arah pertigaan Jeruklegi. Akibatnya, jalan yang tengah dipersiapkan menjadi bagian dari jalur lingkar selatan-selatan itu padat sejak Kamis malam.

Sugeng, sopir bus PO Mandala jurusan Bandung-Surabaya mengakui, jalur tersebut memang tiga kali lipat lebih jauh dibandingkan Karangpucung-Banjarpatoman. Tapi dia memilih melalaui jalur tersebut guna menghindari kepadatan di Langgeng. "Jarak tiga kali lipat lebih jauh dan jalan juga banyak yang rusak," katanya. (har)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Beras Bencana Habis

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler