Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Ir Suharyoko mengatakan, dengan diberikannya beras sebanyak 40 ton tersebut, maka stok beras cadangan tahun 2012 sudah habis. Dari 40 ton beras tersebut, sebanyak 28 ton untuk korban banjir di Kecamatan Kramat dan 12 ton beras sisanya dikirim ke Kecamatan Suradadi.
"Meski sudah kami bagikan, tapi sebenarnya di Kecamatan Suradadi masih kurang, karena korban banjir disana sangatlah banyak. Setidaknya, di kecamatan tersebut dibutuhkan sekitar 36 ton beras lagi," kata Suharyoko.
Dia melanjutkan, karena stok beras Kabupaten Tegal habis, pihaknya akan mengajukan usulan kepada Pemprov Jateng maupun Badan Ketahanan Pangan. Usulan tersebut yaitu melalui persetujuan dari Bupati Tegal. Selama ini, ada tiga sumber bantuan beras untuk korban bencana. Kabupaten Tegal sendiri bersama Dolog setempat mempunyai stok 100 ton beras setiap tahunnya.
Di Pemprov Jateng, ada stok beras sekitar 200 ton, dan di Badan Ketahanan Pangan ada stok beras sejumlah 100 ton. "Setiap korban bencana bisa mengajukan bantuan tersebut. Yaitu dengan prosedur melalui pihak desa, kecamatan dan selanjutnya ke bupati," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir telah melanda dua kecamatan yakni Kecamatan Suradadi dan Kramat. Adapun di Kecamatan Suradadi meliputi Desa Sidaharja, Karang Wuluh dan Karang Mulya. Sedangkan di Kecamatan Kramat, banjir melanda Desa Plumbungan, Maribaya, Kemuning. Dalam bencana itu, ribuan rumah terendam banjir sementara ribuan warga membutuhkan bantuan.
Dari pendataan KKP, korban yang membutuhkan uluran tangan yaitu sebanyak 4.500 jiwa di Kecamatan Kramat, dan di Kecamatan Suradadi sedikitnya 2510 jiwa.
”Selain banjir, jembatan di Desa Karangsari putus. Sedangkan jalan di Dukuh Simendot, Desa Karang Mulya longsor. Warga secara darurat telah mengatasi bencana itu,” kata Camat Suradadi, Tri Guntoro. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siaga IV Bengawan Solo di Lamongan
Redaktur : Tim Redaksi