jpnn.com, BANDUNG - Sebelas wanita menjadi korban penipuan dengan modus dipekerjakan di salah satu perusahaan ternama di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Bahkan, empat wanita yang menjadi korban penipuan, dipaksa melayani nafsu bejat tersangka Suherman (25) di indekos dan kebun milik warga.
BACA JUGA: Setiap Hari Wanita Ini Harus Melayani Nafsu Bejat Anak Majikan
Kapolres Cimahi AKBP Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan korban pada 20 Juli 2020 lalu terkait penipuan, penggelapan dan pemerkosaan.
“Selanjutnya kami membentuk tim untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus penipuan dan pemerkosaan ini,” ungkap Yoris dalam gelar perkara di Mapolres Cimahi, Senin (3/8).
BACA JUGA: 6 Pasangan Mesum di Hotel, Ada yang Berjilbab, Hmmmm
Yoris mengungkapkan, modus tersangka Suherman menipu korban dengan cara memberikan info lowongan kerja melalui media sosial Facebook dengan menggunakan akun palsu.
“Tersangka membuat iklan lowongan pekerjaan melalui media sosial Facebook dan mengaku sebagai HRD salah satu perusahaan di Kabupaten Bandung Barat,” katanya.
BACA JUGA: Jokowi Berikan Waktu Dua Minggu kepada Semua Menteri
Korban yang terpikat dengan iklan lowongan pekerjaan itu langsung berkomunikasi melalui pesan WhatsApp dan diminta sejumlah uang untuk keperluan administrasi.
Tersangka meminta foto tidak senonoh kepada korban pencari kerja. Tersangka selanjutnya meminta foto telanjang korban dengan alasan untuk mengecek kesehatan calon pelamar kerja setelah meminta uang Rp 1,5 juta.
“Dari sebelas korban ada beberapa yang terperdaya untuk melakukan hubungan b*dan sebanyak empat kali,” katanya.
Salah satu korban, sebut saja Bunga (19) mengatakan, ia tertipu usai melihat informasi status WhatsApp temannya terkait lowongan pekerjaan.
“Saya kemudian tertarik. Saya kan belum kerja, baru lulus SMK. Teman saya juga jadi korban,” ungkap Bunga saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Cimahi.
Selanjutnya, dia langsung berkomunikasi intensif dengan tersangka melalui pesan WhatsApp untuk menindaklanjuti informasi lowongan kerja di medsos tersebut.
“Terus diajak ketemuan di Cimareme (KBB). Kemudian saya pulang, setelah pulang saya mendapat pesan melalui WhatsApp dari pelaku yang meminta untuk menyiapkan uang Rp 1,5 juta untuk mempermudah masuk kerja,” katanya.
Ia menyebut, tersangka juga meminta foto dirinya tanpa busana dengan alasan untuk cek fisik demi kepentingan seleksi dalam proses masuk kerja. Namun foto itu disalahgunakan untuk meminta uang kembali.
“Sudah saya transfer, tetap malah disebarin di Facebook. Saya terus diancam, saya makin takut. Teman saya juga jadi korban,” katanya.
Dengan kejadian yang dialaminya, ia mengimbau pencari kerja berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan lowongan kerja yang disebar di media sosial.
“Jangan mudah percaya. Semoga enggak ada korban lagi,” ujarnya. (kro/radarbandung.id)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti