JAKARTA -- Organisasi sayap kemahasiswaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakni Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (GEMASABA) mendirikan posko korban banjir di Ciledug, Tangerang, Banten. Ini merupakan wujud empati dan kepedulian sosial Gemasaba atas masalah banjir di Jabodetabek.
Koordinator lapangan posko banjir Gemasaba yang juga ketua DPW Gemasaba DKI Jakarta, Ilhamsyah mengatakan posko itu juga memberikan bantuan makanan, obat-obatan, selimut, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. "Semoga ini bisa membantu meringankan beban hidup yang mereka rasakan akibat banjir," papar Ilhamsyah, di Jakarta, Minggu (20/1).
Kata Ilhamsyah, jumlah korban banjir di Ciledug hampir 500 kepala keluarga atau sekitar 1500 jiwa. Menurutnya, rata-rata korban membutuhkan perlengkapan bayi, pembalut wanita, selimut serta alat kebersihan. Karena saat ini banjir sudah surut dan warga berusaha kembali untuk membersihkan rumah masing-masing.
"DPC PKB Kota Tangerang rencananya mau kirim bantuan logistik untuk disalurkan, semoga nantinya bermanfaat untuk warga yang jadi korban," lanjut Ilhamsyah.
Ketua Umum DPN Gemasaba, Ghozali Munir di sela-sela acara baksos menyampaikan bahwa keberadaan posko-posko peduli korban banjir ini sebenarnya hanyalah solusi instan dan sementara saja, karena solusi sebenarnya yang harus dipecahkan bersama adalah bagaimana caranya mengatasi agar banjir tidak lagi terjadi.
"Banjir ini sudah terjadi puluhan tahun pada setiap musim hujan dan sampai sekarang belum ada solusi nyata, ini adalah fakta nyata bahwa para pejabat kita baik pusat maupun daerah belum mempunyai visi dan strategi yang jelas dalam mengatasi banjir," kata Ghozali.
Selain mendirikan posko utama di Ciledug, kata Ghozali, tim juga menyalurkan bantuan ke beberapa titik di Jakarta yang menjadi korban banjir salah satunya adalah Kapuk Muara.
"Konsentrasi Posko Gemasaba memang berada di Ciledug, tapi ada beberapa tim yang kita sebar untuk menyalurkan bantuan," katanya. Sebelumnya DPP PKB sudah banyak mendirikan posko banjir di Jakarta. (boy/jpnn)
Koordinator lapangan posko banjir Gemasaba yang juga ketua DPW Gemasaba DKI Jakarta, Ilhamsyah mengatakan posko itu juga memberikan bantuan makanan, obat-obatan, selimut, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. "Semoga ini bisa membantu meringankan beban hidup yang mereka rasakan akibat banjir," papar Ilhamsyah, di Jakarta, Minggu (20/1).
Kata Ilhamsyah, jumlah korban banjir di Ciledug hampir 500 kepala keluarga atau sekitar 1500 jiwa. Menurutnya, rata-rata korban membutuhkan perlengkapan bayi, pembalut wanita, selimut serta alat kebersihan. Karena saat ini banjir sudah surut dan warga berusaha kembali untuk membersihkan rumah masing-masing.
"DPC PKB Kota Tangerang rencananya mau kirim bantuan logistik untuk disalurkan, semoga nantinya bermanfaat untuk warga yang jadi korban," lanjut Ilhamsyah.
Ketua Umum DPN Gemasaba, Ghozali Munir di sela-sela acara baksos menyampaikan bahwa keberadaan posko-posko peduli korban banjir ini sebenarnya hanyalah solusi instan dan sementara saja, karena solusi sebenarnya yang harus dipecahkan bersama adalah bagaimana caranya mengatasi agar banjir tidak lagi terjadi.
"Banjir ini sudah terjadi puluhan tahun pada setiap musim hujan dan sampai sekarang belum ada solusi nyata, ini adalah fakta nyata bahwa para pejabat kita baik pusat maupun daerah belum mempunyai visi dan strategi yang jelas dalam mengatasi banjir," kata Ghozali.
Selain mendirikan posko utama di Ciledug, kata Ghozali, tim juga menyalurkan bantuan ke beberapa titik di Jakarta yang menjadi korban banjir salah satunya adalah Kapuk Muara.
"Konsentrasi Posko Gemasaba memang berada di Ciledug, tapi ada beberapa tim yang kita sebar untuk menyalurkan bantuan," katanya. Sebelumnya DPP PKB sudah banyak mendirikan posko banjir di Jakarta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulkan e-KTP jadi Identitas Tunggal di Dunia Maya
Redaktur : Tim Redaksi